Jika Anda adalah salah satu penggemar dan hobiis burung Murai Batu, Anda mungkin sangat ingin membawa Murai Batu Anda ke lapangan. Entah itu sekedar untuk ikut trek, latihan bersama maupun mengikuti ajang perlombaan. Siapa sih yang tidak ingin melihat burung kesayangannya bergaya di lapangan? Tapi, tunggu dulu. Jangan buru-buru! Ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan sebelum membawa Murai Batu bermain ke lapangan.Kenapa tak boleh buru-buru? Ternyata banyak faktornya. Jika Anda keliru dalam mengamati kesiapan Murai Batu Anda untuk di bawa ke lapangan, bukannya burung Anda jadi pintar malah jadi diam dan melorot mentalnya. Tentu Anda tidak mau bukan burung yang tadinya sehat jadi sakit? Karena itu penting untuk memperhatikan beberapa hal seperti dibawah ini.
Amati sebaik-baiknya kesiapan burung untuk ditrek, diajak ke lapangan. Adakalanya hobies salah persepsi. Ketika burung gacor saat sendirian, lalu langsung ditrek. Padahal Murai Batu miliknya belumlah siap. Dia asyik berbunyi karena sedang senang saja.
Jadi bukan karena telah mampu meluapkan emosi dan mendorong mental untuk bertemu dan bertanding. Seperti halnya burung Murai Batu yang sudah “jadi”. Hanya sekilas melihat penampilannya yang mulus pun belum cukup. Nah, apa saja sih yang sebaiknya diperhatikan sebelum membawa Murai Batu ke Lapangan? Berikut ini daftarnya:
- Perhatikan latihan fisik yang rutin untuk meningkatkan stamina si burung.
- Burung yang siap ditrek atau dilombakan setidaknya harus cukup umur. Burung yang terlalu muda, walaupun secara kualitas nampak sudah bagus belum tentu sudah bisa diajak ke lapangan. Mentalnya bisa jadi belum terbentuk. Usia yang pas adalah mulai 2-3 tahun.
- Perawatan harian harus tepat dan optimum. Yaitu bagaimana memberikan jenis pakan yang tepat, cara menjaga kesehatan dan lain sebagainya.
- Pastikan kondisi fisik Murai Batu benar-benar sehat sebelum dibawa ke lapangan. Jika ia terlihat tidak fit, nglokro, murung, serak dan sebagainya sebaiknya ditunda saja.
- Pastikan mentalnya telah cukup kuat untuk di bawa ke lapangan, bertanding, ditrek dan berada di situasi yang baru. Ciri-cirinya adalah, MB yang siap tempur akan memberi reaksi ancang-ancang ketika mendengar suara asing, setelah itu biasanya ia akan bersuara panjang, agresif dan lantang.
Ketidaksabaran hobiis yang inginnya buru-buru tetapi tidak memperhatikan hal-hal diatas bisa berakibat fatal bagi Murai Batu. Bisa jadi Murai Batu Anda punya prospek menjadi Murai Batu yang berkualitas bagus, namun karena Anda terlalu buru-buru justru burung Anda urung bersinar.
Bagaimanapun memelihara burung seperti Murai Batu harus sabar. Anda sebaiknya menikmati setiap proses bersama burung Anda dan kemajuannya yang bertahap dari hari ke hari. Menikmati tingkah polah dan suara burung peliharaan Anda pun sudah sebuah kebahagiaan bukan?