Produksi telur ayam kampung yang dipelihara secara intensif dapat mencapai 151 butir/ ekor/ tahun ayam kampung dengan pemeliharaan secara tradisional hanya menghasilkan produksi telur 58 butir/ ekor/ tahun, dan ayam kampung yang mengasuh anaknya sampai lepas sapih, produksi telur hanya mencapai 52 butir/ekor/ tahun, tetapi apabila dipisahkan anaknya sejak menetas dapat menghasilkan telur kurang lebih 115 butir/ ekor/ tahun.
Sehat Dan Tidak Cacat
Sehat secara fisik, lincah dan belum pernah terkena penyakit endemik. Badan, kaki dan sayap tidak ada cacat. Cacat tubuh biasanya akan menghambat kemampuan bertelur dan mengeram, sehingga produktofitasnya tidak optimal, yang malah akan membuat rugi.
Matanya jernih, tidak berair dan tidak berlapis lendir.
Badan cukup besar dan lebar. Berat normal induk ayam kampung produktif yaitu sekitar 1,6 kg sampai 2,4 kg. Jarak antara tulang dada dan tulang belakang tidak terlalu jauh, sekitar 4-5 jari. Jarak antara tulang pubis (kelamin) lebih kurang dua jari tangan orang dewasa.
Indukan ayam yang bagus adalah memiliki sifat mengeram, tetapi apabila akan diternakan dengan menggunakan kandang baterai, sifat ini bisa di abaikan. Pengeraman telur dapat dilakukan dengan bantuan mesin tetas.
Apabila indukan ayam yang dipakai untuk indukan terlalu liar, ketika didekati oleh manusia akan loncat-loncat atau lari (Dalam bahasa jawa disebut klabakan). Ayam mengalami stress yang dapat menyebakan produksi telur menurun. Untuk itu pilihlah ayam yang jinak.
Ayam yang memiliki daya tahan tubuh lemah akan mudah terserang penyakit, yang bisa menyebabkan kematian. Jadi gunakanlah ayam yang memiliki daya tahan tubuh yang kuat.
Untuk syarat-syarat indukan ayam yang lain adalah Nafsu makan baik, telah dewasa kelamin, berasal dari turunan bukan in-breeding dan memiliki recording produksi telur serta kualitas telur yang baik. Untuk periode peneluran pertama yaitu umur 7-8 bulan.
Ayam kampung yang telah terseleksi sebagai indukkan membutuhkan perawatan khusus dibandingkan ayam yang lain. Pemeliharaan induk dapat dilakukan pada kandang postal atau liter dengan perbandingan jantan dan betina yaitu 1: 6 dalam setiap flock. Tetapi peternak dilapangan sering memelihara indukan ayam di dalam kandang baterai. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam pemberian pakan, pengawasan terhadap penyakit dan reproduksinya.