Sapi Brahman adalah salah satu sapi unggulan yang banyak dikembangbiakan di Indonesia. Sapi ini memiliki ciri fisik berupa tubuh yang besar jika dibandingkan dengan sapi lokal, serta ada punuk pada punggungnya. Sapi Brahman mulai dikembangkan di Indonesia sejak tahun 1970-an hingga sekarang. Berikut informasi singkat tentang usaha budidaya ternak sapi Brahman yang dilakukan oleh peternak sapi untuk meningkatkan penghasilan keluarga.
Sejarah Singkat Sapi Brahman
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sapi Brahman adalah sapi impor yang datang ke Indonesia pada tahun 1970-an. Sapi Brahman adalah spesies sapi asli India yang akhirnya menjadi usaha budidaya di Amerika. Setelah peternak lokal Amerika memperoleh sukses dari peternakan sapi ini, peternak Australia tidak mau ketinggalan. Mereka mengambil banyak bibit untuk dibesarkan di Australia untuk meningkatkan penghasilan dengan jenis sapi baru.
Sapi-sapi Brahman yang ada di Australia banyak disilangkan dengan beberapa sapi lokal. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan spesies sapi Brahman Super yang berbeda dengan aslinya. Beberapa persilangan akhirnya berhasil dan diimpor ke Sumba untuk diternakkan untuk memperbaiki kualitas spesies sapi lokal di sana.
Usaha Budidaya Sapi Brahman
Peternakan sapi Brahman sudah banyak bermunculan di Indonesia. Kawasan seperti Sumba dikenal sebagai sentra peternakan sapi Brahman yang unggul. Setiap tahun, sapi-sapi dari kawasan ini dijual untuk memenuhi kebutuhan daging Indonesia. Sayangnya, peternakan lokal di Indonesia belum mampu mencukupi kebutuhan daging dalam negeri sehingga Indonesia masih membutuhkan daging impor dari luar negeri.
Pembesaran dan Pembibitan Sapi Brahman
Sebelum membesarkan sapi Brahman, seorang peternak sapi harus memilih bibit sapi Brahman dengan baik. Mereka harus memerhatikan keadaan fisik mulai dari kaki, kepala, organ kelamin, dsb. Pemeriksaan yang sangat teliti akan menghindari bibit tumbuh dengan tidak sempurna atau mati saat dibesarkan. Kematian dari bibit sapi Brahman akan memberikan kerugian yang cukup besar.
Para pelaku usaha budidaya ternak biasanya memiliki dua metode pembesaran sapi Brahman di peternakan mereka. Metode pertama adalah pembesaran jangka pendek dengan waktu kurang dari enam bulan. Sapi-sapi yang mulai besar akan segera dijual dan diganti dengan anakan yang jauh lebih kecil.
Selanjutnya adalah metode pembesaran jangka panjang, sapi yang dipelihara dengan baik bisa berbobot 500kg dalam dua tahun. Sapi jenis ini dipersiapkan sebagai sapi potong atau indukan yang berkualitas, untuk meningkatkan penghasilan mereka.
Jenis-Jenis Sapi Brahman
Sapi Brahman yang beredar di pasaran biasanya memiliki jenis yang berbeda-beda. Pertama adalah sapi Brahman asli yang belum disilangkan. Lalu ada sapi Brahman Cross yang merupakan hasil persilangan sapi Brahman dengan beberapa sapi Australia seperti Limosin, Simmental, dan Hereford.
Keuntungan Beternak Sapi Brahman
Dengan perawatan dan pemberian pakan yang baik, sapi ini mudah dibesarkan sehingga dalam waktu yang singkat bisa segera dijual dan penghasilan dari penjualan sapi Brahman pun cukup menggiurkan.
Demikianlah informasi singkat terkait ternak sapi Brahman di Indonesia. Semoga bisa menambah pengetahuan Anda terkait usaha budidaya ternak sapi.