Kerbau adalah binatang memamah biak yang menjadi ternak bagi banyak bangsa di dunia, terutama Asia. Hewan ini adalah domestikasi dari kerbau liar yang masih dapat ditemukan di daerah-daerah Pakistan, India, Bangladesh, Nepal, Bhutan, Vietnam, Cina , Filipina, Taiwan, Indonesia, dan Thailand.
Saat ini populasi kerbau liar di Asia mulai menurun dan dikhawatirkan pada masa yang akan datang tidak akan ada lagi populasi kerbau liar yang dapat ditemukan. Kerbau dewasa dapat memiliki berat sekitar 300kg hingga 600kg. Kerbau liar dapat memiliki berat yang lebih, kerbau liar betina dapat mencapai berat hingga 800kg dan kerbau liar jantan dapat mencapai berat hingga 1200kg. Berat rata-rata kerbau jantan adalah 900kg dan tinggi rata-rata di bagian pundak kerbau adalah 1,7 meter.
Salah satu ciri yang membedakan kerbau liar dari kerbau peliharaan adalah bahwa kerbau peliharaan memiliki perut yang bulat. Dengan adanya percampuran keturunan antara kerbau-kerbau antara populasi yang berbeda, berat badan kerbau dapat bervariasi.
Usaha Kerbau
Kerbau merupakan salah satu jenis ternak yang berkembang di Indonesia. Kerbau merupakan ternak yang istimewa karena merupakan jenis ternak yang erat kaitannya dengan beberapa kebudayaan yang ada di Indonesia, seperti upacara-upacara adat yang ada di tanah toraja, menggunakan kerbau dalam ritualnya.
Begitu pula dengan beberapa kuliner khas Indonesia banyak yang menggunakan daging atau pun susu kerbau sebagai bahan bakunya,seperti : Soto kudus, Sate kerbau, dadih dari Sumatra Barat dan sebagainya. Kerbau umumnya diternakkan oleh masyarakat sebagai ternak kerja dan sebagai tabungan. Meski pun tidak se populer jenis daging dari ternak lain, namun ternak kerbau mampu membantu menyumbang kebutuhan daging nasional.
Berdasarkan data dari kementerian pertanian (2017) produksi daging nasional kerbau menghasilkan produksi daging sebesar 0.6 juta ton pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa kerbau memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai penghasil produksi daging.
Selain jumlah produksi daging yang tinggi, kerbau juga memiliki keunggulan lain yaitu dalam hal konversi pakan. Kerbau mampu mengkonversi pakan dengan kualitas rendah namun produksi yang dihasilkan tetap optimal. Hellyward et al (2000) menyatakan bahwa kerbau (Bubalus bubalis) merupakan ternak yang istimewa karena memiliki kemampuan khusus dalam mencerna makanan yang berkualitas rendah untuk dapat bertahan hidup.
Selain itu ternak kerbau memiliki daya adaptasi yang baik meskipun berada di lingkungan yang jelek. Mufiidah et al (2013) menyatakan bahwa kerbau memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan sapi karena mampu bertahan hidup dalam kawasan yang relatif sulit terutama dalam hal ketersediaan dan kualitas pakan.