Fermentasi ialah proses amonisasi pakan agar zat-zat yang ada di dalam pakan bisa bertahan lama. Proses ini adalah inti dari cara membuat pakan fermentasi untuk kambing. Amonisasi sendiri berarti cara untuk meningkatkan kadar cerna bahan pakan berserat secara kimia.
Dengan menggunakan pakan fermentasi, ternak akan mendapatkan gizi yang baik meskipun pakan mereka sudah disimpan lama.
Fungsi Fermentasi Pakan Ternak
Jadi tujuan utama mengapa peternak melakukan fermentasi yakni agar makanan ternak bisa awet, namun kandungan nutrisinya masih terjaga dengan baik.
Mungkin terdengar sepele, namun awet-tidaknya pakan ternak ini sangat berpengaruh bagi peternak terutama mereka yang jauh dari sumber pakan atau ketika musim kemarau.
Karena ketika kita berbicara tentang ide bisnis yang akan dijalankan tentu setiap orang mengejar keuntungan. Menggunakan pakan hijau yang segar emang memiliki banyak keuntungan.
Namun jika dikaitkan dengan tenaga dan biaya yang dikeluarkan untuk mencari pakan dan menjaga kesegarannya tiap hari, (belum lagi jika letak peternakannya terpencil) bisa tergolong boros.
Berkat proses fermentasi, pakan ternak bisa jauh lebih awet dan masih memiliki kandungan nutrisi yang sama dengan pakan segar.
Teknik ini adalah salah satu cara ternak kambing yang menguntungkan karena menekan banyak pengeluaran.
Kamu tinggal membuat pakan fermentasi dalam jumlah besar lalu simpan di tempat yang terlindung. Kemudian, kamu tinggal mengambil pakan dari tempat penyimpanan untuk diberikan kepada kambing kesayangan.
Keunggulan Pakan Fermentasi
Menurut satu laporan, fermentasi pakan ternak bisa meningkatkan bobot seekor domba dua sampai empat kilogram hanya dalam jangka waktu sepuluh hari.
Selain itu, pakan jenis ini juga terbukti mampu memperbaiki pencernaan hewan ternak, menjaga kestabilan serta meningkatkan sistem kekebalan ternak, serta membantu proses penggemukan kambing.
Lebih jauh lagi, fermentasi pakan hewan ternak berguna untuk membantu memperbaiki sistem pencernaan.
meningkatkan produksi susu bagi jenis kambing penghasil susu, meningkatkan selera makan ternak sehingga serta mempercepat penambahan bobot secara alami.
Keuntungan-keuntungan ini bisa didapatkan kalau kamu mengikuti langkah-langkah pembuatan pakan fermentasi dengan urut dan benar.
Persiapan Membuat Pakan Fermentasi
Membuat pakan kambing fermentasi itu tidak susah. Setidaknya ada tiga cara fermentasi pakan: Terbuka, setengah terbuka, dan tertutup.
Di dalam tulisan ini saya akan memberikan cara yang paling mudah agar bisa langsung dipraktekkan. Tapi kamu tetap harus mengikuti langkah demi langkah dengan urut.
Tanpa urutan yang pas, fermentasi pakan bisa berakibat kegagalan. Beberapa komposisi utama di bawah ini bisa kamu ganti dengan yang paling mudah didapat di sekitarmu.
Berikut adalah bahan-bahan yang perlu kamu siapkan untuk membuat fermentasi pakan:
Bahan Persiapan Fermentasi
- Jerami padi 1 ton
- Supelmen organik cair ternak
- Molases 6 kilogram
- Air
Alat Persiapan Fermentasi
- pisau atau alat pencacah lain
- wadah besar untuk menyimpan hasil fermentasi
- alat untuk mengaduk
- alas untuk mengolah bahan fermentasi
Langkah Membuat Pakan Fermentasi
- Jemur jerami di bawah sinar matahari selama satu hari. Ini berfungsi untuk menyusutkan kadar air di dalam jerami.
- Tumpuk jerami setinggi duapuluh sampai tigapuluh centimeter
- Beri molases, supelmen organik cair dan air di atas tumpukan jerami yang baru saja kamu buat. Kemudian ratakan bahan-bahan tersebut sampai terasa lembab, namun jangan sampai basah.
- Ulangi langkah-langkah itu sampai tumpukan jerami mencapai ketinggian satu sampai satu setengah meter.
- Masukkan jerami yang sudah dicampur dengan bahan-bahan kimia ke dalam wadah penyimpanan tertutup agar terjadi proses fermentasi. Simpan selama duapuluh satu hari.
Catatan:
karena ini adalah proses fermentasi dengan cara anaerob, maka usahakan kamu menutup wadahnya erat-erat sehingga tidak ada udara yang masuk ke dalam.
Udara yang masuk ke dalam wadah bisa merusak bahan pakan, karena bakteri dari luar bisa mengganggu proses fermentasi pakan.
Di hari ke duapuluh dua, kamu bisa mulai menggunakan pakan dari hasil fermentasi. Ingat, ambil secukupnya, lalu tutup rapat-rapat wadah pakan untuk meminimalisir udara yang masuk.
Meskipun proses fermentasi sudah selesai, namun kamu perlu menjaga hasil pakan ini di tempat tertutup agar tahan lama disimpan berbulan-bulan.
Sekedar catatan, bahwa di sini kamu bisa mengganti bahan jerami dengan yang lain. Misalnya kulit kopi, dedak, ampas tahu, bahkan kamu juga bisa membuat pakan kambing dari gedebog pisang.
Secara garis besar, prosesnya sama. Kamu hanya perlu mencampur antara bahan pakan dengan air dan supelmen organik cair.
Lakukan proses ini sedikit demi sedikit agar semua bahan bercampur dengan sempurna. Setelah tercampur, simpan ke dalam wadah yang tertutup dan terlindungi dengan baik.
Yang perlu diperhatikan adalah masa penyimpanan bahan sebelum bisa digunakan. Beda bahan, berbeda pula lama penyimpanannya.
Berikut adalah perkiraan lama penyimpanan bahan fermentasi sebelum bisa digunakan:
- Rumput gajah, 6-8 pekan
- Dedak padi, 2-3 hari
- Ampas tahu, 2-3 hari
- Kulit kopi, 1 pekan
- Batang/gedebog pisang, 1 hari
- Limbah pasat, 1 jam
- Daun Turi, 2-4 pekan.
Demikian Artikel tentang pakan fermentasi kambing,semoga bermanfaat untuk Anda. Sekian dan terima kasih.