Ternak sapi potong merupakan salah satu sumber daya penghasil daging yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Seekor atau kelompok ternak sapi bisa menghasilkan berbagai macam kebutuhan, terutama sebagai bahan makanan berupa daging, di samping hasil ikutan lainnya seperti pupuk kandang, kulit, dan tulang.
Daging sangat besar manfaatnya bagi pemenuhan gizi berupa protein hewani. Daging untuk pemenuhan gizi mulai meningkat dengan adanya istilah “Balita” dan terangkatnya peranan gizi terhadap kualitas generasi penerus. Konsumsi protein hewani yang rendah pada anak-anak prasekolah dapat menyebabkan anak-anak yang berbakat normal menjadi sub normal. Oleh karena itu, protein hewani sangat menunjang kecerdasan, di samping diperlukan untuk daya tahan tubuh.
Penyebaran Sapi Potong
Penyebaran ternak sapi potong di Indonesia belum merata. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor :
Faktor yang mempengaruhi Penyebaran Sapi Potong :
- Faktor pertanian dan kepadatan pedunduk, kehidupan maju mundurnya ternak sapi selama ini tergantung pada usaha pertanian. Karena adanya usaha pertanian yang lebih maju berarti akan menunjang produksi pakan ternak berupa hijauan, hasil ikutan pertanian berupa biji-bijian atau pakan penguat. Jadi dinegara kita kita ini baik ternak sapi ataupun usaha pertanian kedua-duanya masih saling bergantung dan saling menghidupi.
- Adat istiadat dan agama, adat – istiadat dan agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia tidak ada yang menghalang i usaha peternakan sapi. Sebaliknya justru banyak daerah atau masyarakayt yang memerlukan sapi baik untuk keperluan upacara adat maupun keperluan perhelatan, pesta-pesta dan sebagainya.
- Iklim, Indonesia tidak terlalu dipengaruhi oleh perubahan iklim. Namun, Indonesia mengenal iklim setengah bassah, yakin di NTT dan NTB. Daerah tersebut sangat cocok untuk usaha peternakan karena tumbuh pada rumput yang luas dan rumputnya tinggi. Sebaliknya, pepohonan tumbuh sedikit.
