Beternak kambing perah kini menjadi peluang usaha baru yang potensial. Karena pasar susu kambing, termasuk produk olahannya cukup besar. Tak hanya dijual dalam bentuk susu segar, susu kambing juga bisa diolah menjadi beragam olahan seperti susu varian rasa, kefir, yoghurt, krupuk rasa, sabun susu, stik susu, bola-bola susu dan ice cream.
Peluang olahan yang begitu besar ini tentu saja menggiurkan untuk peternak kambing itu sendiri. Peternak pun harus pintar-pintar mencari varietas unggul dari kambing perah yang sudah terbukti kualitas susunya. Satu diantara banyaknya varietas unggul kambing perah itu adalah Kambing Saanen.
Beternak kambing perah kini menjadi peluang usaha baru yang potensial. Karena pasar susu kambing, termasuk produk olahannya cukup besar. Tak hanya dijual dalam bentuk susu segar, susu kambing juga bisa diolah menjadi beragam olahan seperti susu varian rasa, kefir, yoghurt, krupuk rasa, sabun susu, stik susu, bola-bola susu dan ice cream.
Peluang olahan yang begitu besar ini tentu saja menggiurkan untuk peternak kambing itu sendiri. Peternak pun harus pintar-pintar mencari varietas unggul dari kambing perah yang sudah terbukti kualitas susunya. Satu diantara banyaknya varietas unggul kambing perah itu adalah Kambing Saanen.
“Kambing Saanen ini berasal dari Lembah Saanen di Swiss, tapi sekarang sudah banyak diternakkan oleh peternak lokal kita. Sekarang bahkan sudah banyak yang dikawinkan dengan Peranakan Ettawa (PE), sampai ada istilah kambing Sapera (Saanen dengan PE),” ungkap salah satu peternak kambing Saanen dari Yogyakarta, Bondan Danu Kusuma.
Diakui Bondan, Kambing Saanen tubuhnya termasuk kecil daripada kambing Ettawa, berat dewasa 68-91 kg (Jantan) dan 36kg – 63kg (Betina). Jantan tingginya kira-kira 90cm, sedangkan betina 80 cm. “Dari satu kali lahir, berat lahir anak kambing Saanen adalah 3 kg untuk jantan dan 3.3 kg untuk betina,” tambahnya.
Bondan menambahkan dibandingkan dengan PE, Kambing Saanen ini memiliki bulu pendek berwarna putih atau krim dengan titik hitam di hidung, telinga dan di kelenjar susu. Memiliki tanduk yang lebih panjang, tetapi karakternya lebih tenang daripada yang lain.
Dalam memproduksi susu, kambing Saanen betina bisa menghasilkan sampai dengan 3.8 liter per hari, atau lebih banyak 3 kali lipat dibandingkan kambing Ettawa. Menariknya, kandungan lemak susunya lebih rendah hanya mencapai 2,5 persen hingga 3 persen saja. Inilah yang digemari oleh konsumen susu kambing karena lebih rendah kolesterol.
Kandang dan Pakan
Diakui Bondan, tidaklah mudah mengembangbiakkan Kambing Saanen di lingkungan beriklim tropis, mengingat kambing ini berasal dari daerah subtropis. “Kambing Saanen ada kecendrungan sensitif terhadap radiasi sinar matahari yang kuat, sehingga sebaiknya pemeliharaan secara intensif di dalam kandang dengan mempertimbangkan kenyamanannya seperti suhu, kelembaban dan angin,” jelasnya.
Ukuran kandang pun harus disesuaikan dengan kebutuhan, dengan pemisahan antara kandang induk dengan pejantan . Untuk ternak kambing dewasa ukuran kandang yang ideal adalah 1-1,5 meter persegi. Ada dua type kandang ternak kambing, yaitu kandang koloni dan kandang individu. Kandang koloni adalah kandang kambing yang dihuni beberapa ekor kambing dalam satu kamar. Jumlah ternak kambing yang dipelihara dalam kandang koloni tergantung ukuran luas kandang. Sedangkan tipe kandang individu adalah kandang yang disekat-sekat kecil dan satu sekat hanya untuk satu ekor kambing.
Adapun puncak produksi susu akan dicapai pada hari 48-72 hari setelah beranak dan susu yang dihasilkan tiap hari akan meningkat sejak induk melahirkan secara berangsur-angsur hingga berakhirnya masa laktasi. “Produksi susu kambing umumnya meningkat seiring dengan bertambahnya umur, dan mencapai puncak saat mencapai umur 5-7 tahun, yakni pada masa laktasi ke 3 sampai 5. Produksi air susu seekor kambing akan naik sedikit demi sedikit sampai bulan kedua dan selanjutnya produktivitas air susu seekor kambing akan menjadi konstan mulai bulan ketiga,” tambah Bondan.
Untuk bisa menghasilkan susu yang maksimal, peternak harus memperhatikan kandungan protein dalam ransum. Sumber protein pada pakan biasanya berasal dari konsentrat. “Pakan yang terlalu banyak hijauan justru menyebabkan kadar lemak susu tinggi karena lemak susu tergantung dari kandungan serat kasar dalam pakan,” bebernya.
Selain pakan, air minum yang bersih juga harus selalu tersedia. Terutama pada saat cuaca terik dan panas. Dalam satu hari setiap ekor ternak kambing dewasa sekurang-kurangnya membutuhkan air minum sebanyak 1,5-2,5 liter. Air minum yang bersih hendaknya selalu tersedia sepanjang waktu. Kebersihan air minum harus selalu diperhatikan dengan menggantinya setiap hari.
Beberapa penyakit yang sering ditemukan pada ternak kambing antara lain ; kembung (bloating), cacingan, scabies, pink eye, orfatau (dakangan atau orf), antraks, penyakit kuku dan mulut, radang kuku, mastitis, kudis/budug, myasis atau belatungan. Selain itu, keracunan tanaman juga sering dialami oleh ternak kambing. Terutama kambing yang di umbar atau di angon.
Untuk mengendalikan penyakit-penyakit ternak kambing tersebut yang terutama adalah melakukan budidaya ternak kambing dengan baik dan benar. Cara menjaga kesehatan kambing dan mencegah timbulnya serangan penyakit pada kambing dapat dilakukan dengan beberapa tindakan menjaga kebersihan kandang.