Pakan merupakan salah satu aspek penting dalam pemeliharaan sapi potong, karena pakan yang baik dan bermutu akan sangat cepat menggemukan sapi potong tersebut nantinya. Namun, kadang pakan juga menjadi salah satu masalah karena ada sebagian sapi yang tidak cocok dengan beberapa jenis pakan yang diberikan. Oleh karena itu, peternak harus paham bagaimana manajemen pakan yang baik untuk sapi terutama dalam masa penggemukan sapi potong tersebut.
A. Syarat pakan yang baik
1. Pakan tersebut mampu memenuhi kebutuhan zat-zat nutrisi yang diperlukan oleh tubuh sapi yaitu; karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
2. Pakan tersebut disukai ternak (palatabilitasnya tinggi)
3. Pakan yang diberikan harus bersih dan tidak tercemar oleh kotoran atau bibit penyakit yang nantinya dapat menggangu kesehatan maupun kebutuhan nutrisi sapi tersebut. Hindari mengambil atau memanen rumput pagi hari sebelum matahari terbit karena biasanya sangat rentan terdapat telur cacing, alangkah baiknya rumput yang akan diberikan dijemur terlebih dahulu dibawah sinar matahari selama beberapa jam sebelum diberikan ke ternak sapi potong.
4. Pakan yang diberikan tidak boleh dalam keadaan yang rusak (busuk, bercendawan).
5. Hindari pemberian pakan berembun ataupun basah yang dapat memicu terjadinya kembung perut/bloat pada sapi.
B. Jenis pakan sapi potong
Secara garis besar pakan ternak sapi potong terbagi atas pakan utama yaitu; hijauan, pakan penguat (konsentrat), dan pakan tambahan (Feed suplement).
1. Hijauan:
Hijauan merupakan bahan pakan utama dari ternak sapi potong. Jenis hijauan yang dapat diberikan diantaranya rumput unggul, rumput lokal, leguminosa, limbah pertanian, dan agroindustri. Beberapa contoh hijauan pakan unggul berupa rumput gajah, rumput raja, rumput setaria, dll., sedangkan hijauan pakan unggul berupa daun-daunan adalah leguminosa (kacang-kacangan, lamtoro, dan gamal). Hasil sampingan tanaman pertanian (limbah pertanian) yang bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak sapi adalah jerami padi, jerami kacang tanah, kacang kedelai, pucuk jagung muda, dll. Pakan hijauan yang diberikan pada sapi potong pada umumnya sebanyak 10-12% dari bobot badan sapi tersebut.
2. Konsentrat
Konsentrat merupakan campuran dari beberapa bahan pakan untuk melengkapi gizi yang kurang dari pemberian pakan hijauan. Bahan pakan konsentrat yang dapat diberikan pada ternak sapi potong biasanya adalah dedak padi, bungkil kelapa, jagung giling, bungkil kacang tanah, ampas tahu, ampas kecap, dll, atau dapat juga memberikan konsentrat pabrikan yang telah diformulasikan dalam pembuatannya. Pakan konsentrat yang diberikan pada sapi potong pada umumnya sebanyak 1-2% dari bobot badan sapi tersebut.
3. Pakan tambahan (feed suplement)
Feed suplement merupakan pakan opsional tambahan yang berguna untuk merangsang pertumbuhan ternak sapi potong agar lebih cepat, mencegah penyakit, dan melengkapi ransum pakan ternak. Terdiri antara lain campuran vitamin dan mineral, contohnya: Premix A, Premix B, Mineral B12, dan lain-lain. Feed suplement biasanya diberikan 1% dari total ransum.
C. Pemberian pakan sapi potong
Pemberian pakan yang diberikan pada sapi potong diarahkan untuk penggemukan yang nantinya akan menghasilkan pertambahan berat badan yang optimal dalam waktu yang relatif singkat. Untuk itu pemberian pakan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan ternak baik dari segi kuantitas dan kualitasnya. Pemberian pakan pada ternak sapi potong dapat dilakukan 3 kali sehari yakni pada pagi, siang, dan sore hari. Sedangkan untuk pakan konsentrat diberikan pada pagi hari sebelum pemberian pakan hijauan, namun disarankan sebeleum memberi konsentrat terlebih dahulu memberikan sedikit pakan hijauan untuk merangsang keluarnya liur yang berfungsi sebagai buffer sehingga menjaga lambung sapi agar tidak asam.
D. Sistem pakan pada sapi potong
Terdapat 3 cara dalam sistem pemberian pakan sapi potong yang ditujukan untuk pemggemukan sapi tersebut diantaranya; penggembalaan (Pasture Fattening), kereman (Dry Lot Fattening), dan mengkombinasikan keduanya.
1. Metode penggembalaan (Pasture Fattening)Pada sistem ini sapi potong digembalakan di padang rumput sepanjang hari. Sapi baru dimasukkan ke dalam kandang pada saat malam hari. Pada metode ini sapi hanya diberikan pakan hijauan berupa rumput, konsentrat tidak diberikan sama sekali. Padang penggembalaan sebaiknya ditanami tanaman legum seperti lamtoro, karena legum memiliki kandungan protein yang tinggi. Metode ini lebih murah karena biayanya yang dikeluarkan untuk pakan dan tenaga lebih rendah. Namun metode ini memberikan pertambahan berat badan harian yang kecil.
2. Metode Kereman (Dry Lot Fattening)
Pada sistem ini sapi potong hanya dipelihara didalam kandang saja dan tidak digembalakan sama sekali. Sistem ini banyak dilakukan oleh peternak di Indonesia yang menggemukan sapinya secara intensif. Tujuannya agar memperoleh pertamabahan bobot harian yang tinggi. Konsentrat merupakan pakan utama sapi potong yang akan digemukkan dengan metode ini. Walaupun demikian hijauan juga tetap diberikan. Perbandingan konsentrat dan hijauan yang diberikan biasanya sekitar 4:6.
3. Metode kombinasi Pasture Fattening dan Dry Lot Fattening
Metode ini dilakukan dengan dua cara. Metode pertama sapi digembalakan terlebih dahulu pada pagi-siang hari untuk diberikan pakan hijauan, sedangkan pada sore-malam harinya sapi dikandangkan dan diberi pakan konsentrat secukupnya.