Panduan Mudah Memulai Bisnis Ternak Sapi Bagi Pemula

Panduan Mudah Memulai Bisnis Ternak Sapi Bagi Pemula

Sapi adalah hewan ternak yang bisa dibilang sulit dirawat apalagi dikembangkan sebagai usaha agribisnis. Keahlian khusus untuk beternak sapi memang diperlukan, sehingga tak jarang lulusan sarjana peternakan menekuni bidangnya untuk menjadi seorang peternak sapi. Sapi memerlukan perawatan intensif dan perhatian khusus. Jika tidak, maka sapi menjadi kurang sehat dan kualitasnya menurun.Bagi Anda yang tidak memiliki pengetahuan sama sekali tentang cara beternak sapi namun ingin memulai usaha ternak, Anda harus memiliki niat dan keseriusan di bidang ini.

Keseriusan itu dibuktikan dengan menambah wawasan tentang cara-cara untuk mengawali usaha beternak sapi. Selain itu dengan mempelajari berbagai trik yang bisa dikembangkan saat mengawali usaha agribisnis.

Produk Olahan Makanan dan Minuman dari Sapi sebagai Komoditas Pasar

Produk olahan berbagai jenis bahan makanan dan minuman yang berasal dari sapi banyak kita temukan di pasaran, mulai dari susu, yogurt, makanan kering, sosis, bakso, dan lain-lain.

Produk olahan dari sapi juga menjangkau berbagai pasar yang ada di masyarakat, baik pasar tradisional, maupun pasar modern.

Permintaan bahan baku sapi meningkat di pasaran, hal ini menjadi faktor yang berpengaruh pada pengembangan agribisnis di bidang peternakan sapi sehingga banyak orang ingin memulai usaha beternak sapi.

Lakukan cara-cara untuk mengembangkan usaha ternak sapi dengan baik dan benar. Jika cara-cara tersebut telah berhasil, itu menandakan awal yang baik bagi usaha ternak sapi Anda.

Anda juga bisa membangun hubungan dengan peternak sapi lainnya untuk menjalin relasi dan jaringan bisnis yang lebih menguntungkan. Tetapi sebelum itu sebaiknya memahami tentang cara kerja tim dalam jaringan bisnis.

Jangan sampai Anda mengalami kerugian dengan tim yang telah dibangun, hal tersebut adalah peluang besar untuk mendapatkan kesuksesan karena bisnis ternak Anda bisa dikenal di berbagai tempat.

Takut Bisnis Karena Pemula? Berikut Langkah-Langkah Mengawali Bisnis Ternak Sapi

Persaingan ketat di pasar ekonomi menjadikan sapi sebagai bahan baku untuk rebutan, sapi lokal bersaing dengan sapi impor. Peternak sapi lokal yang mengembangkan usahanya sedang berhadapan dengan berbagai ancaman pasar.

Untuk itu, peternak sapi selain pandai beternak harus memiliki pengetahuan yang mumpuni untuk melihat berbagai peluang yang ada saat bisnis ternak sapi sedang dijalankan.

Bagi Anda yang merasa takut untuk memulai dan mengawali usaha ternak sapi, berikut beberapa langkah awal bagi pemula untuk menjalankan usaha ternak hewan berkaki empat ini.

Langkah 1: Tetapkan Anggaran & Modal Bisnis Ternak Sapi

Ketika Anda memiliki rencana dan keseriusan untuk memulai bisnis ternak sapi, maka harus menyiapkan perencanaan anggaran untuk modal beternak sapi.

Jangan takut mengeluarkan dana yang cukup besar karena selanjutnya keuntungan berkali lipat bisa Anda dapatkan dari anggaran awal. Anggaran tersebut setidaknya harus mencukupi kebutuhan beberapa ternak sapi pertama yang mulai Anda kembangkan.

Modal awal tidak hanya anggaran dana, tetapi juga berbagai macam hal yang memungkinkan Anda mencari jalan awal membuka peluang bisnis ternak sapi untuk pertama kali, seperti jaringan.

Jaringan pertemanan adalah hal yang sangat penting bagi Anda untuk mendapatkan berbagai informasi tentang merawat dan bisnis ternak sapi.

Cari teman-teman Anda yang memiliki pengalaman sebagai peternak sapi, kemudian saling bertukar informasi tentang berbagai hal terkait beternak sapi. Informasi itu akan sangat bermanfaat untuk membuka peluang pertama.

Langkah 2: Memilih Jenis Sapi

Setelah mendapatkan informasi dan motivasi, relasi pertemanan sesama peternak sapi telah terjalin dengan sebuah kepercayaan, anggaran pun sudah terpenuhi, maka saatnya Anda ke tahap selanjutnya untuk memilih jenis sapi yang hendak di ternak.

Sapi yang mudah diternak dan sedang banyak dijadikan sebagai agribisnis adalah sapi potong. Sapi ternak ini juga memiliki berbagai jenis, antara lain:

#1 Sapi Ongole

Sapi Ongole memiliki ciri-ciri antara lain berwarna putih, sapi ini berasal dari India sehingga mampu beradaptasi dengan iklim tropis.

Peternak lokal banyak menyukai sapi ini namun pertumbuhan dan perkembangannya cukup lambat sekitar 4-5 tahun sehingga banyak peternak yang menyilangkan sapi Ongole dengan sapi jenis lain.

#2 Sapi Limousin

Sapi impor yang berasal dari negara empat musim yakni jenis sapi Limousin, dapat bertahan hidup di iklim tropis seperti Indonesia.

Sapi jenis ini memiliki tubuh yang besar dengan daging yang cukup banyak sehingga peternak sapi menyukai sapi jenis ini dan dijadikan sebagai sapi pedaging.

#3 Sapi Brahman

Sapi jenis impor yang lain adalah sapi Brahman, yang memiliki ciri-ciri tubuh yang besar dengan pertumbuhan daging yang cepat. Sapi Brahman menjadi sapi primadona bagi para peternak sapi di Indonesia sebagai sapi pedaging.

Sapi-sapi impor terkenal sebagai sapi pedaging karena pertumbuhannya yang cepat dibandingkan dengan sapi lokal.

#4 Sapi Madura

Sapi Madura adalah sapi lokal yang memiliki ciri-ciri berwarna merah dan kuning dan berpunuk.

Pertumbuhan sapi Madura tergolong lambat dan mengalami proses pertumbuhan berat badan yang cukup lama namun cocok untuk menambah keuntungan dalam bisnis peternakan sapi.

#5 Sapi Bali

Sapi Bali mudah untuk dirawat sebagai hewan ternak karena kemampuan adaptasinya yang cukup baik saat berada di lingkungan baru.

Jenis sapi ini memiliki berbagai keunggulan yang banyak disukai oleh peternak lokal meskipun sapi Bali lebih cocok dibudidayakan di wilayah Timur Indonesia.

Peternak sapi yang menilai kualitas daging sapi pasti memilih sapi ini untuk dibudidayakan karena dagingnya memiliki tekstur yang lembut namun rendah lemak.

Nah, setelah mengetahui berbagai macam jenis sapi lokal dan impor, saatnya bagi Anda untuk memilih jenis sapi yang akan dibudidayakan. Beternak sapi memang membutuhkan ketelatenan, khususnya jika beternak sapi lokal.

Pertumbuhan dan perkembangan sapi lokal memang cenderung lama, tetapi kualitas daging yang dihasilkan bagus.

Di antara kelima jenis sapi ternak yang akan dipilih, pilihlah sapi yang berumur 2,5 tahun jantan atau betina yang sehat agar pembibitan nantinya berjalan dengan baik.

Harga modal untuk beli anakan sapi kurang lebih 300 juta rupiah tergantung dari jenis serta jumlahnya.

Langkah 3: Menyiapkan Lokasi dan Konsep Kandang Sapi

Jika Anda sudah menentukan sapi ternak yang akan dijadikan sebagai usaha agribisnis. Saatnya untuk menyiapkan tempat untuk sapi-sapi yang akan diternak.

Siapkan terlebih dulu tempat yang akan dibangun sebuah kandang, luas tempat itu harus tepat sesuai jumlah sapi yang telah diperkirakan untuk dikembangbiakkan.

Konsep kandang sapi yang ideal, kandang sapi dibuat jauh dari pemukiman penduduk, dengan jarak minimum 10 meter dari rumah peternak sapi.

Lahan pertanian memiliki jarak yang cukup dekat dengan kandang sapi, jangan lupa memberi sedikit halaman di sekitar kandang, lokasinya juga dibuat mudah dijangkau oleh kendaraan.

Lokasi kandang harus mendapatkan pencahayaan sinar matahari yang cukup untuk menjaga suhu kandang sapi. Biaya modal untuk kandang sapi kurang lebih yaitu Rp50 juta untuk kandang standar yang mampu memuat 25 ekor.

Langkah 4: Membuat Kandang Sapi

Sebelum menuju langkah untuk membuat kandang, peternak sapi harus memilih jenis kandang untuk kenyamanan bakal sapi-sapinya. Anda bisa membuat posisi kandang yang satu baris sejajar atau dua baris yang berhadapan atau berlawanan.

Bisa juga dengan posisi mengelilingi kandang saling berhadapan atau berlawanan, tergantung jumlah sapi yang ingin Anda kembangbiakkan. Berilah lubang ventilasi agar cahaya matahari bisa masuk, dan kandang tidak lembab.

Ukuran kandang per-sapi yang ideal adalah 1,5 x 2 meter dan 2,5 x 2 meter untuk satu ekor jantan. Sedangkan untuk seekor sapi betina dewasa idealnya 1,8 x 2 meter. Dan ukuran kandang ideal untuk seekor betis adalah 1,5 x 1 meter.

Langkah 5: Memilih Bibit Sapi Ternak Unggul

Sapi yang diternak harus memiliki silsilah yang jelas yang ditandai dengan betis, tanda di telinga sapi yang menandakan bahwa sapi terdaftar. Perhatikan setiap kondisi atau tanda-tanda pada tubuh sapi.

Sapi memiliki mata bersih dan cerah, tidak ada lendir di hidungnya yang menandakan tidak ada gangguan pada pernapasan sapi.

Kulit dan bulunya bersih dan tidak rontok untuk menandakan sapi terhindar dari infeksi dan zat berbahaya. Kukunya bila disentuh tidak panas. Periksa pada dubur dan ekor sapi untuk melihat gejala diare.

Langkah 6: Pemberian Pakan pada Sapi Ternak

Pemberian pakan dengan cara tertentu pada ternak sapi bertujuan untuk mempercepat proses penggemukan sapi, karena ternak sapi pada dasarnya ingin mendorong pertumbuhan dan perkembangan sapi dengan cepat.

Penggemukan pada sapi menggunakan pakan hijauan kurang memberikan dampak efektif sehingga perlu dikombinasikan antara pakan hijau dengan pakan yang mengandung konsentrat seperti ampas tahu, kulit kacang kedelai, bekatul, kulit nanas.

Pakan yang diberikan harusnya sebesar 2.5% dari berat sapi tiap ekor. Makanan seperti jerami, daun, tebu dan alang-alang merupakan makanan yang berkualitas rendah.

Sebaiknya berikan rumput gajah atau setaria kolonjono untuk meningkatkan kualitas pakan sapi.

Pemberian zat vitamin, mineral dan protein tambahan pada sapi sangatlah penting untuk menjaga daya tahan tubuh dan mencegah berbagai penyakit. Anda cukup mencampurkan POC NASA pada makanannya sehari-hari.

Zat tersebut juga bermanfaat untuk mempercepat proses pertumbuhan dan perkembangan hewan ternak seperti sapi. Harga pakan ternak untuk 1 tahun kurang lebih 100 juta rupiah.

Langkah 7: Perawatan Sapi

Perawatan yang dilakukan harus rutin, dan jangan sampai membiarkan ketika terlihat aktivitas yang tidak biasa dilakukan oleh sapi Anda.

Untuk mencegah berbagai penyakit yang dapat menyerang hewan ternak, beberapa hal yang perlu dilakukan adalah karantina pada setiap sapi baru yang akan dimasukkan ke kandang.

Tidak hanya itu, vaksinasi juga perlu dilakukan untuk menjaga kekebalan tubuh sapi, kemudian memberikan obat cacing.

Kebersihan kandang sapi adalah hal utama yang perlu diperhatikan. Bersihkan kandang setiap hari dan jaga agar kandang tetap kering dan bersih untuk menghindari berbagai virus dan penyakit yang menyerang tubuh sapi.

Berikan lubang udara yang cukup agar terdapat sirkulasi udara yang baik bagi sapi. Serta buatlah atap yang teduh hingga mencapai sisi luar kandang agar tidak terkena cipratan air hujan, hal itu dapat menyebabkan kandang sapi lembab, bau, dan mudah menjadi sarang bakteri, virus, kuman penyakit.

Langkah 8: Pemeliharaan Sapi

Kotoran sapi yang telah Anda bersihkan dari kandang, sebaiknya jangan dibuang begitu saja. Olah kotoran tersebut untuk dijadikan pupuk kompos yang baik bagi tanah, dan bisa dijadikan sebagai produk pemasukan Anda.

Pengolahan pupuk kompos cukup sederhana jika Anda memiliki niat untuk mengolah dan tidak menyia-nyiakannya.

Tempat makan dan minum sapi jangan sampai kosong. Harus dilakukan pengecekan rutin pada tempat minum, jika airnya kotor maka harus segera diganti dengan yang bersih.

Pisahkan dan beri jarak antara tempat makan dan tempat minum agar air tidak tumpah ke tempat makan, atau air kotor karena makanan yang mengendap di tempat minum.

Pemeliharaan dan perawatan sapi membutuhkan waktu yang cukup lama. Anda harus memiliki kesabaran ekstra, apalagi jika beternak sapi dengan jumlah yang banyak, tenaga satu orang saja tidak cukup.

Setelah 3 atau 4-5 tahun, saat sapi telah dewasa, dan siap dipasarkan, itu adalah saatnya mulai menghitung keuangan, keuntungan dan merencanakan perkembangan bisnis ternak sapi Anda ke depannya.

semoga bermanfaat !!!

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *