Budidaya ikan lele menjadi primadonanya bisnis perikanan di Indonesia. Warung makan makin banyak yang menyajikan lele. Supermarket dan pasar tradisional juga menyediakan lele setiap hari.
Persiapan Budidaya Ikan lele
Memulai budidaya lele artinya siap tekun, teliti dan bekerja keras.
1. Memilih Jenis Ikan Lele
Jenis ikan lele apa yang anda pilih. Setelah membaca berbagai literatur pasti di pikiran anda terngiang nama seperti lele sangkuriang, dumbo, atau mutiara.
Saran saya, pergilah ke peternak lele di sekitar anda. Tanyakan kepada beliau, jenis lele apa yang mereka budidaya. Pernahkan mencoba jenis lain.
Kenyataan di lapangan, lokasi sangat menentukan jenis lele terbaik. Misalnya, di Sukamadi, Jawa Barat lele mutiara dianggap varietas terbaik saat ini, di Jawa timur lele masamo jadi primadona, di lombok yang paling cocok ladalah lele mandalika. di tempat dingin, lele pyton jadi idola.
2. Memperhatikan Syarat Hidup Ikan Lele
Sederhana saja, jika di sekitar anda banyak pembudidaya lele sukses artinya daerah anda cocok untuk budidaya lele.
Jika belum banyak, perhatikan syarat hidup lele.
Ikan lele merupakan jenis ikan yang mudah dipelihara. Kondisi air seperti apapun dapat dijadikan media pembesaran ikan lele.
Tunggu dulu, bukan berarti Anda mengabaikan kualitas airnya. Justru, semakin baik kualitas air maka semakin baik pula pertumbuhan ikan lele.
- Suhu
Menurut Debby Ratnasari (2011), ikan lele dapat hidup pada suhu 26-32oC. Jika suhunya terlalu rendah, maka akan mengganggu proses pencernaan makanan pada ikan lele. Sebaliknya, apabila suhunya tinggi (hangat), pencernaan makanan pada ikan lele akan berlangsung cepat. - Lokasi
Soal syarat lokasi budidaya, tidak ada ketentuan khusus. Ikan lele dapat hidup di segala tempat, termasuk yang berada di ketinggian 1000 mdpl. Hal yang harus Anda perhatikan benar-benar selain suhu, yaitu pH. Kondisi tempat harus berada dalam kisaran pH 7-8.
2. Membuat Kolam Ikan Lele
Ada banyak jenis kolam. Saya tidak bisa memaksa anda memilih jenis kolam. Tergantung anggaran dan pengalaman. Sayapun sudah menulis panduan berbagai jenis kolam, anda bisa memilih satu.
- Kolam Terpal kotak untuk ikan lele
- Bioflok kolam terpal bundar untuk ikan lele (Hemat Pakan)
- Kolam ember ikan lele (Budikdamber) bersama kangkung
- Kolam beton untuk ikan nila
Untuk pemula, saya menyarankan kolam terpal.
Kelebihan kolam terpal adalah biayanya murah dan mudah dibuat. Adapun kelemahannya yaitu 3 tahun biasanya ganti terpal, selain itu membersihkannya cukup rumit. Apabila ada lele besar sembunyi di lipatan terpal dan tidak diambil, dia bisa jadi mengkanibal (memakan) lele kecil.
Bagi Anda yang sudah punya pengalaman dan uang, bisa memilih kolam beton. Kolam beton bersifat permanen dan lebih mudah dibersihkan. Anda juga bisa menggunakan kolam bioflok agar tidak perlu ganti air.
Benih Ikan Lele
Memilih bibit yang baik adalah kunci kesuksesan ikan lele. Sekarang sudah banyak penjual bibit lele yang punya indukan bersertifikat.
3. Memilih Benih yang Berkualitas
Benih ikan lele untuk pembesaran berbeda dengan pembenihan. Anda harus pilih benih ikan lele untuk pembesaran yang ukurannnya 5-7 cm. Upayakan ukurannya seragam. Misalnya, Anda memilih benih berukuran 6 cm, berarti semua benih ikan lele ukurannya harus sama.
Kemudian, perhatikan ciri-ciri benih ikan lele yang berkualitas berikut :
- Ikan lele berkualitas mempunyai tubuh yang seimbang, antara kepala dan badannya. Selain itu, benih ikan lele harus bebas dari cacat, tubuh mengkilap, gerakannya lincah dan sungut berseri (tidak pucat).
- Amati pula tingkah laku benih ikan lele. Ikan lele berkualitas tidak akan menggantung atau berdiri ketika di dalam air. Keaktifan ikan lele juga turut mempengaruhi kualitasnya.
- Pastikan benih sama dengan kondisi kolam anda. Budidaya kolam terpal sangat dianjurkan membeli benih yang dibesarkan di kolam terpal, begitu juga dengan kolam beton.
Jadi, Anda harus perhatikan dengan cermat, apakah benih ikan lele yang Anda beli sudah memenuhi syarat di atas.
4. Persiapan Sebelum Menebar Benih di Kolam
Kalau Anda sudah selesai membuat kolam, langkah berikutnya yakni mempersiapkan kondisi kolam sehingga siap menampung benih ikan lele. Ada dua tahapan yang harus Anda lakukan, yaitu mengisi air di kolam dan melakukan pemupukan.
Langkah pertama, kolam diisi dengan air bersih dan bebas cemaran limbah apapun. Isilah kolam hingga ketinggian kurang lebih 60 cm.
Langkah kedua, siapkan pupuk kandang yang berasal dari kotoran kambing atau domba. Masukan pupuk kandang tersebut ke dalam karung dengan ukuran 1-1,5 kg/m2. Jika kolam ikan lele yang Anda buat berukuran 5×2 meter, berarti Anda bisa pakai pupuk sekitar 10-15 kg.
Selanjutnya, isi karung tersebut dibagi menjadi dua sama berat. Jadi, dalam satu kolam ada dua karung pupuk kandang. Masukan pupuk kandang tersebut (jangan dikeluarkan dari karungnya) ke dalam kolam. Anda boleh meletakannya di pinggir atau di tengah, yang penting posisi karung itu nantinya mengambang dan bergerak bebas.
Setelah seminggu, angkatlah kedua karung berisi pupuk tersebut. Namun, sebelum diangkat, celupkan karung berulang ke dalam kolam supaya kandungan dalam pupuk terserap total oleh air. Anda bisa menebarkan benih ikan lele saat karung sudah diangkat total.
5. Bagaimana Cara Menebar Benih Lele?
Penebaran benih ikan lele baik dilakukan pada saat pagi atau sore hari supaya terhindar dari terik matahari. Mengapa tidak boleh ditebar pada siang hari? Karena saat itu, kondisi air sedang sangat panas sehingga berpotensi mengakibatkan kematian benih ikan lele karena stress.
Sebelum menebarkan benih ikan lele ke kolam, letakanlah benih tersebut di dalam wadah dari bahan plastik. Lalu, tebarkan benih dengan cara memiringkan wadahnya dan mengeluarkan sedikit demi sedikit benih ikan lele.
Saya sendiri lebih suka menebar dengan teknik plastik. seperti gambar ini :
6. Pemberian Pakan
Pakan adalah kompenen yang besar dalam budidaya lele. Telat memberi pakan bisa mnyebabkan lele kanibal alias memakan temannya sendiri.
- Ada banyak jenis pakan yang bisa Anda berikan, misalnya pellet, keong mas, plankton, cacing dan lain-lain. Apapun jenis pakannya, yang paling penting adalah teknik dan waktu pemberiannya.
- Pakan utama tetaplah pelet. Memberikan pakan alternatif disarankan secara bertahap karena sangat beresiko. Bisa di coba di beberapa kolam terlebih dahulu. Amati jika hasilnya bagus berarti pakan tersebut cocok.
- Pakan diberikan sebanyak 5-6 kali sehari. Jarak pemberian pakan sekitar 2-3 jam.
- Ikan lele suka makan di malam hari
- Jika pada jadwal pemberian pakan ternyata turun hujan, sebaiknya jangan menebarkan pakan. Pemberian pakan saat hujan berpotensi pencemaran zat asam pada pakan yang diberikan. Pakan yang tercemar akan mengganggu kesehatan ikan lele. Jadi, tunggulah hingga hujan reda kalau ingin memberikan pakan.
7. Hal Penting Dalam Pemeliharaan
Benih ikan lele kini sudah ditebar di kolam. Saatnya menjalankan proses pemeliharaan. Ada beberapa poin penting yang harus Anda perhatikan dalam pemeliharaan, yakni pengelolaan air dan pemberian pakan.
- Air yang digunakan di dalam kolam lele, tidak disarankan untuk diganti sebelum masa panen, kecuali ada penyakit.
Kondisi air pun harus tenang dan tergenang. Hindari melakukan pengurasan air dengan cara sirkulasi karena berpotensi mengurangi kestabilan pH kolam.
- Anda boleh melakukan penambahan air setelah benih dimasukan dan diberikan pakan pertama kali (kalau pellet, jenis L1). Lakukan secara bertahap setinggi 20-30 cm setiap pergantian pakan jenis tertentu hingga akhirnya mencapai 120 cm yang dipakai sampai masa panen.
- Anda harus melakukan sortir ikan lele. misalnya seminggu sekali. Jika lupa maka ikan lele besar bisa memakan ikan lele kecil
8. Waktunya Panen Ikan Lele
Budidaya pembesaran ikan lele hanya memerlukan waktu 2-3 bulan untuk panen. Saat waktu panen tiba, takaran ikan lele 1 kg sudah berjumlah 7-8 ekor. Gunakanlah peralatan memanen yang berbahan licin dan halus agar tidak menimbulkan lecet pada ikan lele.
Cara memanennya, yaitu dengan menyurutkan air kolam terlebih dahulu. Kemudian, gunakan serokan untuk menangkap ikan lele dan masukan dalam wadah berbahan plastik. Anda juga bisa memakai jaring kalau air kolam masih cukup banyak.
9. Hindari Kesalahan peternak pemula
Peternak pemula biasanya mengalami beberapa kesalahan berikut ini
- Malu bertanya pada peternak senior.
Percayalah, berteman dengan peternak yang lebih dulu terjun ke ikan patil ini akan membuat anda hemat banyak. Misalnya jika ada penyakit atau lele kurus, anda bisa langsung mendapat penjelasan. - Membeli bibit tidak seukuran atau tidak mensortir ikan berdasar ukuran, akibatnya lele besar memakan lele kecil.
- Membeli bibit dari kolam tanah padahal dia beternak di kolam terpal, pertumbuhan tidak maksimal
- Mencoba pakan alternatif secara serampangan, akhirnya lele lapar dan memakan temannya
- Sedikit sedikit uang. Ada masalah sedikit langsung bertanya dibelikan apa, obat jenis apa. Pada akhirnya biaya ternak lele membengkak dan anda tidak untung.
Saran saya jika ada masalah, cobalah ke peternak senior, mereka biasanya punya solusi yang lebih murah dan ampuh. - Padat tebar terlalu tinggi. Sebagai pemula silahkan mencoba padat tebar yang biasa saja.