Sistem mandiri adalah sistem usaha peternakan ayam broiler dengan modal sepenuhnya ditanggung peternak. Peternak menyediakan kandang, peralatan, tenaga kerja, dan sarana produksi ternak (DOC, pakan, serta OVK/obat, vitamin, dan vaksin) serta memasarkan sendiri ternaknya, baik ternak hidup maupun dalam bentuk karkas (daging).
Keunggulan dari sistem ini adalah keuntungan bisa lebih maksimal karena harga sapronak bisa lebih murah. Peternak bebas memilih jenis sapronak yang diinginkan, seperti strain DOC, merek pakan, dan OVK sehingga kualitasnya juga bisa lebih terjamin (tergantung kondisi permodalan). Harga jual ayam juga bisa lebih tinggi karena biaya pemasaran lebih rendah. Agar bisa menjalankan usaha ayam broiler dengan sistem mandiri, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai berikut.
1.Kekuatan modal
Sebelum memutuskan beternak ayam broiler dengan sistem mandiri, peternak harus mempersiapkan modal terlebih dahulu. Jumlahnya pun cukup besar. Jangan sampai usaha berhenti di tengah jalan karena kekurangan modal. Modalnyameliputi biaya sewa atau biaya pembuatan kandang, pembelian sapronak, serta biaya operasional.
2. Keterampilan beternak
Keterampilan beternak mutlak sudah dikuasai peternak. Berbeda dengan sistem kemitraan, baik atau buruknya performance dalam sistem mandiri ditanggung sendiri dan tidak ada bimbingan dari ahlinya. Dengan demikian, taruhannya adalah modal yang telah dikeluarkan. Bisa jadi modal habis, bahkan tidak kembali jika performance ayam broiler buruk. Selain itu, peternak yang telah menguasai keterampilan beternak dapat mencegahnya dari kecurangan yang dapat dilakukan oleh pekerja kandang atau anak kandang.
3. Kemampuan memasarkanc (pengetahuan tentang pasar)
Pemasaran merupakan bagian penting dalam rangkaian beternak ayam broiler. Percuma beternak mandiri jika produk yang dihasilkan tidak dapat dijual. Jika hal itu terjadi, ujung-ujungnya adalah kerugian. Selain itu, sesuaikan jumlah ternak yang dipelihara dengan kemampuan penjualan dan hindari waktu panen yang terlalu lama karena dapat mengakibatkan performance ayam turun.
4. Jaringan bisnis
Membangun jaringan bisnis diperlukan untuk memperlancar proses persiapan produksi, produksi, dan pemasaran. Jaringan bisnis dapat dibangun dengan penyuplai DOC, penyuplai pakan, penyuplai OVK, dan para tengkulak, broker, atau penjual ayam broiler. Semakin banyak dan kuat jaringan, semakin mudah menjalankan usaha. Jangan sampai usaha dijalankan, tetapi belum tahu tempat mendapatkan sapronak yang murah, tempat menjual ayam broiler , dan ukuran ayam yang diterima pasar setempat sehingga biaya produksi menjadi tidak efisien.
semoga bermanfaat!!!