Usaha ternak sapi sejatinya merupakan usaha yang telah memasyarakat terutama di daerah pedesaan di Indonesia.
Tak bisa dipungkiri usaha peternakan sapi masih sangat prospektif dilihat dari hasil keuntungan dan merupakan usaha yang akan terus bertahan sepanjang masa.
Sebetulnya tingkat konsumsi daging sapi di Indonesia masih tergolong kecil dibandingkan dengan negara-negara maju lainya,namun demikian populasi penduduk Indonesia yang sangat padat membuat kebutuhan daging sapi bahkan belum sanggup di penuhi oleh produksi peternakan sapi nasional sehingga pemerintah mengharuskan import daging dari beberapa negara lain seperti Australia dan India.
Banyaknya peternak sapi yang ada di Indonesia tidak serta merta mampu menutupi kebutuhan daging sapi nasional.
Salah satu alasanya adalah kebanyakan para peternak di Indonesia masih menggunakan cara tradisional dalam pemeliharaan sapi milik mereka.
Pemeliharaan yang sulit berkembang karena mereka para peternak sapi di pedesaan rata-rata hanya mengandalkan rumput dan makanan yang tersedia dilingkungan sekitar dengan mengandalkan kemampuan tenaganya sendiri untuk beternak,alhasil mereka hanya mampu memelihara peternakan sapi dalam jumlah yang sangat terbatas.
Alasan lain adalah keterbatasan dana sehinga mereka hanya mengembangkan usaha ternak sapinya secara tradisional.
Disamping itu sumber daya dan pengetahuan masyarakat para peternak tradisional juga dipercaya sebagai alasan lain mengapa pengelolaan peternakan sapi tidak maksimal.
Jika pembaca sekarang ini masih bingung memilih usaha ternak maka tidak ada salahnya jika memilih usaha peternakan sapi sebagai pilihanya entah sebagai usaha utama ataupun hanya sebagai usaha sampingan pada awalnya, saya secara pribadi sangat menyarankan untuk mempelajari secara detail apa saja yang perlu dipersiapkan dan model peternakan seperti apa yang akan dipilih.
Sebelum lebih jauh mempelajari bagaimana cara ternak sapi potong yang baik,alangkah baiknya kita lebih dahulu mengenal jenis sapi dan jenis usaha ternak sapi yang bisa dijalankan.
Jenis-Jenis Sapi Ternak di Indonesia
Sebenarnya ada banyak jenis sapi ternak namun disini akan kita bahas sedikit saja yang paling populer di usaha peternakan sapi Indonesia.
Sapi Limosin
Sapi limosin merupakan jenis sapi ternak unggul yang asal aslinya dari Perancis.
Sapi ini cocok diternakan di daerah dengan suhu cenderung dingin/sejuk.
Limosin memiliki bobot yang sangat bagus sehingga sangat menguntungkan jika diternakan sebagai hewan pedaging.
Bobot limosin bahkan mampu mencapai 1 ton lebih.
Meski harga sapi limosin cenderung tinggi mamun sekarang ini sudah banyak dijumpai dan diternakan oleh peternak sapi perumahan dengan sisitim tradisonal.
Ciri-ciri khas sapi limosin adalah:
- Warna kulit coklat muda
- Bentuk tubuh padat dan besar
- Pertumbuhan yang sangat cepat
- Berat badan limosin jantan dewasa bisa mencapai 1200 kg.
Sapi Simental
Sapi simental juga merupakan sapi unggulan dengan bobot yang fantastis hingga mencapai 1200 kg/ekor.
Sapi ini merupakan sapi ternak yang asalnya dari Swiss.
Di Indonesia sendiri sudah sulit menemukan ras sapi Simental murni karena kebanyakan sapi yang beredar merupakan hasi persilangan antara sapi Simental dengan jenis sapi lain seperti sapi ongole.
Simental banyak diternakan di daerah Jawa dan lampung dengan pertumbuhan berat badan yang sangat cepat yaitu bisa mencapai 1.5-2 kg/hari.
Sapi Aberdeen Angus
Sapi aberdeen angus merupakan jenis sapi ternak dari Aberdeen,Scotlandia.
Meskipun jenis ini memiliki berbagai keunggulan namun ternyata jenis ini kurang diminati oleh para peternak. Bisa jadi lantaran warna sapi ini yang hitam pekat sehingga kurang bisa bersaing dalam harga jual dengan jenis sapi lain.
- Sementara kelebihan yang ditemui pada jenis sapi ini adalah:
- Memiliki bobot yang baik hingga mencapai 800kg.
- Pertumbuhan berat badan mencapai 1,2 – 1,5 kg/hari
- Mudah beradaptasi dengan lingkungan di daeraha tropis.
Sapi Frisian Holstein (FH)
Sapi Frisian Holstein(FH) merupakan jenis sapi penghasil susu yang awalnya didatangkam dari Belanda. Ciri khas spi FH adalah warna belang hitam putih yang sangat identik dengan susu perah seperti yang kita kenal. Meski sapi ini lebih populer sebagai sapi perah namun sebetulnya sapi jantan jenis FH juga memiliki kelebihan untuk dijadikan hewan pedaging. Kelebihan yang paling umum adalah pertumbuhan berat badan mencapai 1,1kg/hari.
Ciri-ciri lain adalah sapi ini tidak memiliki punuk seperti sapi pada umumnya.
Sapi Bali
Sapi bali merupakan jenis sapi asli asal Indonesia yang bisa dijumpai di hampir seluruh wilayah provinsi.
Sentra-sentra pembibitan dan peternakan besar paling banyak ditemui di Indonesia bagian timur.
Ciri khas sapi bali adalah memiliki warna merah keemasan,kepala pendek dengan dahi besar.
Merupakan sapi kecil dengan bobot sapi dewasa antara 300-400 kg/ekor.
Beberapa kelebihan sapi bali adalah:
- Sangat mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi iklim di Indonesia.
- Memiliki nafsu makan yang baik bahkan tetap melahap pakan sapi meski pakan dalam kondisi buruk.
- Kualitas daging yang baik.
- Mampu menghasilkan keturunan setiap tahun.
Sapi Ongole dan Peranakan Ongole
Sapi ongole merupakan sapi keturunan dari sapi liar Bos Indicus. Sementara sapi ongole hasil persilangan dengan sapi jawa sering disebut sebagai sapi peranakan ongole(PO). Ciri khas sapi ongole adalah warna kulitnya putih keabuan memiliki punuk dan gelambir di lehernya. Termasuk dalam kategori sapi dengan bobot sedang dengan bobot dewasa antara 550-600 kg/ekor. Memiliki pertumbuhan berat badan yang lumayan bagus antara 0,6-0,8 kg/hari. Sementara sapi peranakan ongole (PO) merupakan jenis sapi dengan ciri khas yang mendekati sapi ongole namun memiliki bobot yang lebih kecil dalam kisaran rata-rata antara 250-350 kg/ekor. Memiliki punuk yang lebih kecil dan gelambir lebih sedikit. Sapi PO memiliki harga jual yang sangat baik terutama pada hari raya Idul Adha,karena ukuran yang sedang dan warna sapi yang putih membuat sapi ini banyak dijadikan hewan kurban paling populer.
Sapi Madura
Sering juga disebut sebagai sapi karapan. Sapi ini berasal dari daerah Madura dan banyak diternakan di daerah asalnya dan Jawa Timur. Sapi madura memiliki bentuk tubuh lebih kecil dibanding jenis lain dengan bobot jantan dewasa rata-rata antara 250-300 kg/ekor Namun begitu sapi madura juga memiliki keunggulan pada kekuatan kakinya meski pendek namun mampu bekerja sebagai hewan pembajak dan sering dijadikan sebagai hewan balap pada momen tertentu sebagai perlombaan karapan sapi.
Sapi Brahman Cross
Sapi brahman merupakan sapi asli asal India yang di tempat asalnya merupakan jenis sapi yang dianggap hewan suci. Sementara jenis brahman cross merupakan keturunan sapi brahman yang telah di tingkatkan mutu genetiknya di Amerika dan Australia. Di Indonesia sendiri sapi brahman cross banyak didatangkan dari Australia. Sapi brahman cross memiliki adaptasi terhadap cuaca yang baik bahkan tahan terhadap Iklim panas di Indonesia, Keunggulan lainya adalah brahman cross tida terlalu pilih pakan sehingga lebih mudah dalam pemberian pakan sapi. Brahman cross memiliki pertumbuhan berat badan rata-rata 0,8-1,2 kg/hari.
Model dan Cara Ternak Sapi Potong Yang Baik
Memilih Sapi
Banyaknya jenis sapi ternak bisa saja membuat sebagian calon peternak bingung jenis sapi apa yang akan diternakan.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih sapi ternak adalah:
1.Ketersedian bakalan ternak.
Bakalan ternak yang mudah didapatkan akan mempermudah dalam pemilihan bibit yang berkualitas.
2.Iklim dan Suhu
Suhu udara dan kelembaban udara merupakan faktor penting lainya dalam menentukan usaha peternakan.
Ada jenis tertentu yang lebih cocok diternakan di daerah dingin di area pegunungan dan dataran tinggi seperti sapi Limosin namun ada juga jenis sapi yang bisa diternakan di semua iklim suhu apa dimana saja seperti sapi Brahman cross.
Untuk memastikan jenis sapi yang cocok di iklim daerah tertentu tidak ada salahnya memantau sentra-sentra peternakan yang ada di daerah terdekat untuk memastikan jenis sapi tersebut cocok diternakan di daerah tersebut.
3.Tujuan dan Model Ternak
Jika ingin beternak sebagai sapi potong dengan sisitim penggemukan maka akan lebih baik memilih jenis sapi yang memiliki pertumbuhan berat badan yang baik seperti sapi Limosin,Simental dan Brahman Cross.
Sementara pada momen-momen tertentu terutama jika ingin mengincar kenaikan harga pada saat Idul Adha maka bisa memilih jenis sapi yang paling laku di pasaran untuk mendapatkan keuntungan maksimal seperti sapi Peranakan Ongale.
Sementara jika menginginkan beternak sapi untuk mendaptkan keturunan maka bisa memilih jenis sapi yang memiliki kemampuan melahirkan disetiap tahun seperti sapi Bali.
Sebenarnya masih banyak yang bisa jadi pertimbangan dalam memilih jenis sapi seperti ketersedian pakan yang cocok pada jenis sapi tertentu dan sebagainya.
Memilih Bibit atau Bakalan Sapi Yang Baik
Bibit atau bakalan sapi
Setelah menentukan jenis sapi yang akan dijadikan hewan ternak,selanjutnya adalah mempelajari bagaimana cara memilih bibit atau bakalan yang baik.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bibit yang baik.
1.Kesehatan
Bibit atau bakalan sapi yang baik harus dipilih dari jenis sapi yang benar-benar sehat.
Hal-hal penting yang harus diperhatikan untuk memastikan bakalan sapi dalam keadaan sehat adalah dengan memperhatikan keadaan tubuh,denyut jantung ,pernafasan dan pencernaan juga memperhatikan area pantat serta memperhatikan nafsu makan dan pandangan bibit ternak tersebut.
- Sapi yang sehat memiliki tubuh yang berisi,tidak ada penyakit kulit dan bulu tidak rontok.
- Pernafasan normal pada anak sapi adalah 30/menit dan 10-30/menit pada sapi dewasa.
- Pembuangan kotoran dan kencing lancar.
- Pandangan mata sapi sehat cerah dan tajam.
2.Memilih bibit sapi dengan cara mengamati penampilan fisik.
Cara sederhana untuk memastikan bibit yang bagus adalah dengan mengamati penampilan fisik yang diantaranya meliputi:
a.Kaki sapi kokoh dan mampu berdiri sempurna.
b.Tulang rusuk panjang sehingga memiliki daya tampung makanan yang maksimal.
c.Gusi sapi berwarna merah muda
d.Suhu tubuh normal antara 39-40 derajat celcius
e.Lubang hidung tampak bersih
Pemilihan Lokasi Ternak Sapi
Pemilihan lokasi yang tepat akan berdampak pada suksesnya pengelolaan ternak jangka panjang.
Lokasi ternak sapi yang ideal adalah di daerah yang cukup tinggi sehingga suhu udara disekitar cenderung sejuk.
Namun jika kebetulan kita berada didaerah pesisir alangkah baiknya memilih jenis sapi yang memiliki daya tahan terhadap cuaca panas contohnya sapi Brahman Cross
Pemilihan lokasi yang tepat juga harus meliputi hal-hal seperti:
1.Mudah mendapatan pasokan air.
Air merupakan sarana penting demi terjaganya kebersihan sekaligus pemberian minum pada hewan ternak
2.Tempat yang jauh dari pemukiman dan luas.
Jika berencana ingin serius untuk mengembangkan usaha ternak sapi sebaiknya memilih lahan yang luas dan jauh dari keramain penduduk.
Disamping lebih leluasa untuk mengembangkan usaha nantinya,lokasi yang jauh dari kepadatan penduduk akan lebih aman dan tidak mengganggu warga sekitar.
Namun bagi yang masih berencana ingin membuat usaha ternak sapi sebagai usaha sampingan bisa juga membuat kandang sapi dengan jarak minimal 10 meter dari lokasi rumah.
3.Terhubung dengan jalan transportasi.
Lokasi yang baik juga semestinya mudah dilalui transportasi agar memudahkan saat pembelian bibit atau bakalan dan saat mengangkut di masa panen.
4.Lingkungan sehat
Lingkungan yang kumuh ataupun gersang tidak disarankan dijadikan tempat peternakan sapi.
Pilihlah tempat yang rindang dan teduh namun tetap mendapatkan pencahayaan sinar matahari secara merata di seluruh area kandang.
5.Memiliki Penerangan
Penerangan pada malam hari bertujuan agar kita lebih mudah melakukan pengawasan terutama jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Kita bisa memeriksa keadaan sapi sekali waktu dimalam hari jika penerangan area kandang baik.
Jika daerah atau lokasi jauh dari listrik maka alangkah baiknya menyiapkan penerangan manual bisa berupa lampu tradisional ataupun lampu charge yang bisa sewaktu-waktu dibawa untuk memeriksa keadaan sapi di malam hari.
Pembuatan Kandang Ternak Sapi
Kandang Sapi
Cara ternak sapi potong yang baik harus memperhatikan kualitas kandang, kandang sapi disamping berfungsi sebagai tempat berlindung bagi sapi ternak juga memiliki fungsi sebagai tempat pemberian pakan dan bagi pemelihara pembibitan ataupun mengharapkan keturunan kandang sapi juga tempat untuk berkembang biak.
Begitu pentingnya fungsi kandang sapi bagi kelangsungan usaha ternak sehingga harus benar-benar diperhatikan bagaimana cara membangun kandang sapi yang baik.
Beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan dalam pembangunan kandang sapi adalah:
1.Arah Kandang
Arah kandang sapi tunggal sebaiknya menghadap ke timur atau menghadap arah terbit matahari,sementara jika membangun kandang sapi ganda bisa membujur ke utara-selatan.
Hal penting lain adalah pastikan cahaya matahari mampu menerangi seluruh kandang.
Matahari pagi hari sangat baik untuk kesehatan ternak sapi karenanya perhatikan letak dan arah kandang agar senantiasa mendapatkan cahaya matahari.
2.Ukuran Kandang
Ukuran kandang yang baik semestinya tidak membuat sapi tersiksa karena terlalu sempit namun juga tidak terlalu longgar sehingga membutuhkan dana yang besar dalam pembuatan kandang.
Sesuaikan ukuran kandang dengan jenis sapi yang akan dipelihara karena jenis sapi seperti limosin memiliki postur yang besar sementara sapi lokal seperti sapi Bali dan Sapi Madura memiliki ukuran tubuh yang jauh lebih kecil.
Kita bisa membuat kandang untuk satu ekor sapi dengan ukuran 1,5m X 2m , 1,5m X 2.5m atau 1m X 1.5m tergantung jenis sapi yang akan dipelihara.
3.Konstruksi Kandang
Kandang sapi sebisa mungkin dibuat dari bahan yang kokoh namun juga sebisa mungkin mudah didapatkan dengan harga yang relatif murah.
Tiang kandang bisa berupa beton cor ataupun kayu dan dinding kandang bisa berupa semen ,bambu ataupun papan.
Pembuatan kandang sapi juga tidak boleh tertutup rapat buatlah kandang terbuka dan dinding kandang hanya berfungsi sebagai pembatas agar sapi tetap dikandangnya dan tidak terpeleset keluar dan sebagainya.
Sementara untuk tempat pakan sapi bisa dengan membuat model bak tempat pakan dengan ketinggian antara 0.5-1m.
Bak tempat pakan bisa dibuat dari semen atau cukup dengan bambu ataupun papan.
4.Lantai Kandang Sapi
Lantai kandang sapi bisa terbuat dari semen ataupun tanah yang dipadatkan dan lebih tinggi dari ketinggian tanah disekitar kandang.
Disamping itu lantai kandang sebaiknya memiliki kemiringan sekitar 15% ke arah saluran penampung kotoran.
Tujuanya jelas agar kotoran sapi yang ada dikandang lebih mudah dibersihkan kapan saja.
Kandang bakalan untuk dibesarkan bisa cukup dengan alas semen,namun untuk ternak sapi indukan sebagai ternak pembibitan buatlah lantai kandang dengan dialasi jerami ataupun serbuk gergaji.
Ketika masa indukan melahirkan usahakan kondisi lantai kering dan bersih dengan cara mengganti serbuk gergaji baru tujuanya agar proses melahirkan lebih aman karena lantainya empuk,sementara anak yang baru dilahirkan juga akan lebih leluasa dan nyaman untuk proses adaptasi dan belajar berdiri dan berjalan.
Pakan Ternak Sapi
Pemberian pakan sapi yang baik dan benar merupakan salah satu dari beberapa faktor penting mengaplikasikan cara ternak sapi potong yang benar untuk mendapatkan pertumbuhan berat badan sapi dengan baik.
Sebenarnya ada banyak jenis pakan ternak sapi yang bisa di berikan,namun tidak semua pakan sapi mampu memberikan nutrisi yang baik sehingga keseimbangan kandungan gizi pakan ternak bisa terabaikan jika sembarangan memberi pakan.
Agar pertumbuhan berat badan sapi optimal pakan ternak bukan saja harus aman bagi kesehatan sapi namun juga harus memenuhi kebutuhan gizi untuk pertumbuhan bobot sapi ternak.
Pemberian pakan ternak juga harus secara rutin dengan jumlah dan frekuensi yang teratur dengan menyesuaikan umur sapi.
Kandungan gizi utama ternak sapi pedaging adalah energy dan protein sebagai sumber gizi pada pertumbuhan bobot badan hewan ternak tersebut.
Setidaknya ada tiga jenis pakan ternak sapi yang perlu kita tahu yaitu pakan hijauan,pakan konsentrat dan pakan fermentasi.
Pakan Hijauan Ternak Sapi
Pakan hijauan merupakan pakan utama penting bagi sapi terutama sapi perah,sementara untuk sapi potong sebaiknya memberikan porsi lebih pada konsentrat berprotein tinggi.
Disamping sebagai sumber tenaga dan pertumbuhan sapi pakan hijauan juga merupakan sumber gizi penting untuk menunjang kelangsungan reproduksi sapi dengan baik.
Setidaknya ada 4 macam pakan ternak hijauan yaitu berupa:
1.Pakan Rumput
Masuk kategori pakan rumput-rumputan adalah:
a.Rumput Raja /King Grass
Rumput raja merupakan tanaman berserat tinggi yang memiliki kandungan protein hingga 15%,rumput raja sangat baik tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia.
Rumput raja juga memiliki anakan di setiap rumpunya dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan rumput gajah.
b.Rumput Gajah
Rumput gajah sangat populer dikalangan peternak sapi terutama para peternak dalam jumlah yang cukup banyak.
Salah satu kelebihan rumput gajah adalah daya tahanya terhadap cuaca bahkan tetap bisa bertahan dan tumbuh di musim kemarau.
Rumput gajah memiliki ketinggian yang hingga maksimal 8m.
c.Rumput Gajah Odot
Rumput gajah odot memiliki bentuk yang hampir sama dengan rumput gajah pada umumnya,hanya saja pada rumput gajah odot ketinggianya hanya mencapai kisaran 1-1,5m saja.
Rumput odot konon merupakan rumput khas Amerika dan merupakan jenis rumput pakan ternak baru di Indonesia.
Beberapa kelebihan rumput odot adalah memiliki batang rumput yang lunak dan tidak berbulu sehingga tidak membuat alergi dan gatal ketika masa pemanenan.
Disamping itu kandingan air yang tinggi dan protein hingga mencapai 14 %,menjadikan rumput gajah odot merupakan sumber air dan protein yang sangat baik bagi sapi.
d.Rumput Benggala
Rumput benggala merupakan rumput asli dari Afrika,perkembangan rumput benggala sangatlah cepat termasuk di Indonesia.
Salah satu ciri khas dari rumput ini yaitu memiliki bunga terbuka dengan batang bunga bisa mencapai 20 cm.
Ciri lain dari rumput benggala ialah memiliki rongga pada batang rumputnya,
Sementara ketinggian rumput benggala sendiri antara 2-2.5m.
Rumput benggala merupakan sumber serat,protein dan energi yang sangat baik bagi ternak sapi.
e.Rumput Setaria
Rumput setaria merupakan rumput yang tahan terhadap berbagai musim bahkan tetap bisa tumbuh baik saat musim kemarau.
Memiki kandungan serat hingga 30% dan kandungan protein hingga 13%.
d.Rumput Liar
Rumput liar dalam hal ini adalah pakan ternak yang tersedia di alam sekitar rumput ini meliputi alang-alang,rumput lapangan,rumput jarum dan rumput teki.
Kandungan protein hijauan dari rumput liar juga cukup baik sayangnya rumput liar memiliki keterbatasan karena rumput ini membutuhkan waktu lama untk tumbuh dan umumnya akan kering saat musim kemarau.
Jika kita beternak tradisional dan hanya memiliki satu atau dua sapi saja maka memilih rumput liar sebagai pakan ternak utama bisa jadi pilihan,namun jika kita berencana memiliki peternak dalam jumlah besar sebaiknya menyediakan lahan khusus untuk tanaman rumput gajah,rumput raja atau jenis rumput lain yang bisa dibudidayakan.
2.Pakan Hijauan Kacang-Kacangan
Pakan hijauan kacang-kacangan memiliki nilai gizi yang lebih baik karena memiliki kandugan mineral,protein yang lebih tinggi.
Disamping kelebihan nilai gizinya pakan hijaun kacang-kacangan juga merupakan pakan ternak sapi yang mudah dicerna dan digemari ternak sapi tersebut.
Termasuk dalam kategori hijauan kacang-kacangan adalah;Lamtoro,Kaliandra,Centro,Daun kacang tanah dan sebagainya.
3.Pakan Hijauan Dedaunan
Pakan hijaun selain rumput dan kacang-kacangan adalah dedaunan yang ada di sekitar kita seperti;daun singkong,daun nangka,daun albasia dan lain-lain.
Pakan hijaun daunan merupakan pakan yang juga sangat digemari oleh hewan ternak sapi namun sayangnya pakan hijauan yang masih muda seperti daun singkong dapat mengakibatkan perut kembung dan mencret jika langsung diberikan kepada ternak sapi.
Untuk menghindari perut kembung dan berbagai permasalahan pada hewan ternak maka pemberian pakan hijaun dedauanan seperti daun singkong harus didiamkan agar sedikit layu dan tidak langsung diberikan setelah dipetik dari pohonya.
4.Pakan Hijauan Lainya
Selain pakan hijaun seperti disebut diatas pakan ternak juga bisa diberikan pakan hijaun dari limbah sayur yang masih layak dikonsumsi untuk hewan ternak
Disamping limbah sayur mayur limbah pertanian juga bisa dijadikan pakan sapi seperti jerami padi atau damen,pohon jagung muda dan sebagainya.
Pakan Konsentrat Sapi
Konsentrat merupakan pakan penguat pada ternak sapi terutama untuk mempercepat laju pertumbuhan dan bobot sapi potong.
Kosentrat bisa terbuat dari dedak atau bekatul,ampas tahu,gilingan jagung,ampas kelapa,umbi-umbian dan kacang-kacangan.
Pemberian konsentrat yang cukup dan bernilai gizi dan kaya akan protein akan mempercepat pertambahan bobot sapi ternak
Pakan Fermentasi Sapi
Pakan fermentasi atau pakan sapi yang diawetkan merupakan pakan alternatif yang bisa menghemat biaya dan waktu.
Namu demikian pakan fermentasi merupakan pakan tambahan dan sebisa mungkin menyajikan pakan fermentasi dengan membeikan pakan lain sepeti pakan hijauan dan kobsentrat untuk keseimbangan gizi dan pencernaan yang baik.
Kita juga bisa membuat fermentasi sendiri dengan mempelajari cara sederhana yang banyak dijumpai di media atau bertanya langsung ke peternakan sapi.
Bahan fermentasi bisa berupa jerami padi yang diproses dengan ragi dan didiamkan beberapa hari.
Pemberian Pakan dan Perawatan Sapi Serta Kandang
Pemberian pakan pada sapi harus dimanajemen dengan baik.
Berikan pola makan yang teratur dan mencukupi kebutuhan gizi sapi.
Pemberian pakan yang teratur bisa melatih hewan ternak lebih nyaman dan tidak rewel karena hewan tersebut telah secara alamiah mengetahui kapan jam makan yang akan diberikan.
Pakan ternak sapi umumnya diberikan dua kali sehari yaitu pada pagi hari antara jam 7.00-8.00 pagi dan pada sore hari antara jam 14.00-15.00.
Jika masih diperlukan pemberian pakan tambahan bisa diberi konsentrat pada pertengahan siang hari.
Aturlah jumlah pakan mengikuti usia dan jenis Sapi.
Sementara untuk air minum sebaiknya sapi disediakan dalam jumlah cukup selama seharian dan diganti setiap pagi.
Terutama untuk sapi potong dengan tujuan penggemukan pemberian pakan sapi sebaiknya diselingi dengan konsentrat yang lebih banyak untuk menunjang kebutuhan asupan protein agar pertumbuhan bobotnya maksimal.
Selain pemberian pakan yang benar sapi ternak juga harus selalu diperhatikan kebersihanya termasuk kandang dan tempat pakan dan minum sapi.
Menjaga kebersihan merupakan hal sangat penting demi menjaga kesehatan hewan piaraan.
Membersihkan kandang secara berkala disamping membuat sapi merasa nyaman juga dapat mengurangi bau menyengat dari kotoran kandang yang menumpuk.
Peralatan untuk membersihkan kandang bisa berupa papan yang diberi tangkai untuk mendorong kotoran keluar dari kandang menuju penampungan kotoran,sekop untuk mengikis sisa-sisa kotoran dan juga sapu lidi untuk membersihkan lebih dalam dan selang air untuk pembersihan terakhir.
Penanganan dan Pengobatan Penyakit Sapi
Serapi apapun sebuah perencanaan usaha dalam menerapkan cara ternak sapi potong namun tidak selamanya akan berjalan mulus sesuai harapan.
Kadang ada saja kendala di tengah perjalanan dalam sebuah usaha,serangan berbagai penyakit merupakan hal yang sering kita dengar pada usaha peternakan,tak terkecuali pada usaha ternak sapi.
Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan kita juga perlu tahu berbagai macam penyakit sapi dan cara penangan serta pencegahanya.
Berikut beberapa penyakit sapi paling umum yang harus diwaspadai:
1.Penyakit Demam Tiga Hari (BEF)
Penyakit demam tiga hari atau BEF (Bovine Emphemeral Fever),Penyakit BEF merupakan penyakit yang mudah menular dan sering ditemui peternak sapi terutama menjelang dan saat musim penghujan.
Ditandai dengan demam dan pincang penyakit BEF sejatinya tidak termasuk penyakit berbahaya selama tidak diikuti timbulnya penyakit lain.
Penyebab penyakit Demam Tiga Hari pada sapi adalah virus yang disebarkan oleh lalat Culicoidesspp dan nyamuk Cullexspp.
Pada sebagian kasus penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya dan jarang yang berakibat kematian selama tidak ada komplikasi susulan dengan penyakit lain karena pada masa terserang BEF keadaan sapi melemah.
Ciri-ciri sapi terserang BEF adalah:
- Lemah dan lesu
- Demam dengan suhu naik
- Sesak nafas
- Nafsu makan turun
- Mengeluarkan cairan pada mata dan hidung
Pengobatan Tradisional menangani deman tiga hari pada sapi yaitu dengan memberikan gula merah yang dicampur garam dapar dan dilarutkan pada air minum ternak.
Karena pengobatan ini masih bersifat tradisonal maka belum ada kajian khusus yang menyatakan keefektifan hasil berdasarkan saran dokter.
Namun secara pengalaman peternak dan logika gula merah memiliki kemampuan mengembalikan kondisi lemah saat ternak sapi terserang demam BEF,dan akan mencegah terserang penyakit lain.
2.Penyakit Kembung
Berbeda dengan penyakit BEF yang relatif aman penyakit kembung atau BLOAT merupakan penyakit berbahaya yang bisa mengakibatkan kematian.
Kembung atau Bloat merupakan penyakit sebagai akibat adanya penimbunan gas pada sistim pencernaan.
Kematian akibat kembung pada sapi bisa terjadi karena adanya kemungkinan fungsi jantung yang terganggu akibat himpitan gas dan juga asam lambung.
Gejala dan ciri penyakit kembung atau bloat adalah:
- Sapi gelisah dan berusaha menghentak-hentakan kakinya
- Perut sapi membengkak,dan jika di tepuk akan terdengar suara kosong seperti menepuk gendang.
- Tidak memeliliki nafsu makan
- Mata memerah
- Susah berjalan.
Penyebab Kembung Pada Sapi
- Penyebab utama bisa jadi karena hewan tidak mampu mengeluarkan gas yang dihasilakan oleh fermentasi alami pada sistim pencernaan yang belebihan
- Kondisi bunting dan bermacam gangguan pencernaan akan memudahkan sapi terserang bloat
- Pemberian pakan yang berlebihan,penyumbatan pada kerongkongan,terlalu banyak mengkonsumsi hijauan yang terlalu muda dan basah,memberi pakan hijauan dari daerah yang baru dipupuk atau diberi pakan yang mengandung racun.
- Pemberian konsentrat yang berlebihan.
Tindakan Pencegahan
- Jika memungkinkan usahakan sapi diberi ruang gerak untuk berjalan sebelum diberi pakan dan tidak selalu diam di tempat.
- Berikan jerami atau rumput kering sebelum diberi pakan hijauan.
- Hindari memberi hijauan terlalu muda dan basah
- Rumput dan dedaunan hijau harus dibiarkan sedikit layu agar kandungan gasnya berkurang.
Pengobatan Penyakit Kembung
- Pertolongan pertama bisa dengan diberi minum minyak goreng sekitar 100-200ml
- Biberi minyak kayu putih yang dicampur dengan air putih.
- Diberikan obat dokter hewan anti bloat yang mengandung dimethicone dengan dosis 100 ml dicampur dengan 500 ml air.
3.Penyakit Kuku Busuk
Kuku Busuk atau Foot Rot merupakang gangguan kesehatan pada kuku sapi,kuman fuciformis masuk kedalam celah kuku kaki dan berkembang biak disana.
Kuman fuciformis masuk bisa saja akibat adanya luka di sekitar kuku sapi di sekitar daerah kotor dan membuat kuku terinfeksi yang akan memakan sel-sel sekitar kuku yang bisa berakibat sapi tidak bisa berjalan.
Ciri-ciri Kuku Busuk:
- Tumit dan celah kuku terlihat membengkak
- Mengeluarkan cairan berwarna kuning dan berbau busuk
- Pincang saat berjalan
Pencegahan dan Pengobatan Kuku Busuk:
- Menjaga kebersihan kandang agar kuman sulit berkembang biak
- Menjaga dan memeriksa kebersihan kuku sapi
- Jika sudah terserang rendam sekitar kuku sapi dengan larutan formalin.
- Pengobatan dokter hean dengan suntikan antibiotik sesui saran dokter
4.Penyakit Anthrax
Penyakit anthrax atau radang limpa merupakan penyakit berbahaya yang bisa menyerang sapi dan hewan lainya
Penyebabnya adalah bakteri Bacillus Anthracis.
Terjangkitnya sapi bisa terjadi karena masuknya kuman anthrax melalui luka,terhirup ataupun kontiminasi pakan sapi dengan kuman ini.
Tanda-tanda sapi terserang antrhax:
- Sapi susah bernafas,kondisi lemah,jalan sempoyongan,ambruk hingga kematian.
- Pendarahan pada lubang hidung,anus dan juga pori-pori sapi.
Pencegahan Penyakit Anthrax:
- Lakukan vaksinasi anthrax
- Memisahkan sapi yang terserang anthrax agar tidak menular ke sapi lainya
- Sapi yang mati tidak boleh dikonsumsi,si buka dan segera dibakar dan dikubur untuk menghindari penyebaran.
Selain 4 jenis penyakit diatas kita juga perlu mengenal berbagai penyakit sapi lainya seperti:
- Penyakit Scabies
- Penyakit Cacingan
- Penyakit Ingusan
- Penyakit Ngorok
- Penyakit Sapi Mubeng
Dengan mengetahui berbagai penyakit sapi dari pencegahan,gejala atau ciri-ciri dan pengobatanya maka diharapkan kita bisa melakukan yang terbaik agar terhindar dari kerugian sebagai akibat serangan berbagai penyakit.
Manajemen Yang Baik
Usaha peternakan sapi secara tradisional umumnya tidak memiliki manejemen dan pembukuan yang baik.
Namun jika kita ingin lebih maju dan memiliki catatan yang rapi maka harus belajar dengan rajin melakukan pembukuan yang baik.
Pembukuan tidak harus ribet dan membingungkan,cukup membuat catatan-catatan penting seperti membuat jadwal pemberian pakan,pemebersihan kandang,vaksinasi hingga penulisan anggaran pengeluaran yang jelas dari masa pembangunan kandang hingga masa panen.
Catatan penyakit juga perlu agar lebih mendalami berbagai macam penyakit sapi dan penangananya.
Mudah-mudahan uraian cara ternak sapi potong ini bisa bermanfaat bagi mereka yang ingin memulai usaha ternak sapi yang lebih profesional.