Banyak cara untuk meraup keuntungan. Bagaimana tidak? Bila sebelumnya kita sudah mengetahui banyak tentang budidaya ternak seperti lele, kelinci, hingga bebek. Kini hadir pula budidaya ternak kambing etawa yang konon katanya bisa meraup untung hingga puluhan juta rupiah.Kambing etawa merupakan kambing hasil perkawinan silang antara jenis kambing Jamnapari India dengan kambing Indonesia. Budidaya ternak kambing etawa banyak dilakukan lantaran meningkatnya jumlah permintaan akan daging etawa untuk dikonsumsi. Bahkan tidak sedikit dari peternak yang mendaftarkan kambing tersebut untuk keperluan kontes, karena bentuk tubuhnya yang besar dan berbulu lebat
Keuntungan Melakukan Budidaya Ternak Kambing Etawa
Selain bentuk tubuh, keuntungan lainnya yang bakal didapatkan saat melakukan budidaya ternak kambing etawa adalah sebagai berikut:
1. Pangsa pasar cukup luas
Jumlah permintaan pasar akan kebutuhan kambing etawa sangat luas dan hal ini jelas tak bisa dipungkiri. Pasalnya hampir semua kota di Indonesia memiliki restoran yang mana satu diantara menu andalannya adalah olahan kambing, baik dalam bentuk sate maupun gulai.
Terlebih saat momen keagamaan, seperti Idul Adha, dimana umat Islam wajib mengurbankan kambing dan sapi untuk disembelih dan dibagikan kepada siapa saja yang membutuhkan.
Jadi, enggak perlu khawatir lagi ya untuk memulai bisnis ini, selama kamu menjalankannya dengan tekun dan sepenuh hati, pundi-pundi rupiah dijamin bakal mudah didapatkan.
2. Membudidayakannya relatif mudah
Hampir semua jenis kambing, termasuk pula kambing etawa tergolong mudah dalam perawatannya. Hal ini tak lepas dari beberapa faktor pendukung seperti umur kambing etawa yang relatif lama, bisa dibudidayakan di lahan seadanya, serta masa panen cepat.
3. Masa panen cepat
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa melakukan budidaya ternak kambing etawa itu sangat mudah, dimana salah satu faktornya karena masa panen dalam budidaya tersebut sangat cepat. Sehingga enggak perlu waktu lama untuk kamu meraih keuntungan.
Misalnya saja, dalam satu tahun kamu berhasil mendapatkan 30 anak kambing etawa dari hasil perkawinan antara 3 ternak jantan dan 4 betina. Jika usia kambing yang siap dijual sekitar 8 hingga 12 bulan dengan harga Rp 4 juta, itu berarti dalam setahun kamu bisa meraup untung sekitar Rp 48 juta. Menjanjikan bukan?
Cara Budidaya Ternak Kambing Etawa
Setelah mengetahui ragam keuntungan dari budidaya ternak kambing etawa, tentu kamu semakin yakin bukan untuk memulai bisnis budidaya ini? Jika iya, sebaiknya kamu pahami dulu nih panduan dan aturan dalam melakukan bisnis budidaya ternak kambing etawa, berikut ini:
1. Mempersiapkan kandang
Selayaknya manusia, hewan pun membutuhkan tempat untuk bernaung. Dalam budidaya ternak kambing etawa, kamu bisa membuat kandang di lokasi yang jauh dari keramaian. Tujuannya tak lain agar penduduk setempat tidak terganggu dengan aktvitas budidaya ternak yang kamu lakukan.
Apabila kamu memiliki lahan yang cukup luas dan kira-kira jaraknya sekitar 10 meter dari pemukiman penduduk, lahan tersebut bisa kamu gunakan untuk membuat kandang.
Material yang digunakan untuk membuat kandang sebaiknya dari bahan kayu yang kokoh. Pasalnya selain untuk meminimalisir ambruknya kandang, dari segi harga pun penggunaan material kayu juga dinilai jauh lebih murah.
Sementara ukurannya sendiri, untuk satu ekor kambing etawa dewasa membutuhkan kandang berukuran 1,5 x 1,5 meter dengan sirkulasi udara yang baik. Namun kamu juga dapat menyesuaikan ukuran kandangnya dengan jumlah kambing yang akan dibudidayakan.
2. Pemilihan bibit berkualitas
Pemilihan bibit atau anakan juga menjadi satu diantara banyaknya faktor keberhasilan dalam melakukan budidaya ternak kambing etawa. Apabila kamu masih tergolong pemula dalam bisnis ini, maka sebaiknya membeli bibit dari peternak besar yang sudah terjamin kualitasnya.
Saat memilih bibit, ketahui dulu silsilah keturunannya, baik itu anakan jantan maupun betina yang mana keduanya memiliki ciri-ciri fisik berbeda. Kambing etawa yang akan dijadikan pejantan sebaiknya tidak cacat fisik dan memiliki bentuk tubuh besar dengan kaki yang kokoh. Selain itu, kambing tersebut juga harus berumur lebih dari 1,5 tahun.
Sementara untuk kambing etawa betina yang bagus adalah dengan ciri-ciri seperti memiliki bentuk tubuh besar dan proposional, berkaki lurus, terbebas dari penyakit, serta memiliki jumlah puting lengkap.
3. Pemberian pakan
Seperti kebanyakan jenis kambing, pemberian pakan dalam budidaya ternak kambing etawa sebenarnya cukup mudah. Kamu dapat memberikan pakanan seperti dedaunan segar dan rumput serta pakan tambahan yakni kacang-kacangan, tepung ikan, dan vitamin.
Khusus pakan hijauan, sebaiknya dijemur terlebih dulu kurang lebih 2 jam guna menghindari kemungkinan racun ataupun bakteri yang menempel.
Selain itu, kamu juga bisa membuat pakanan sendiri yang kaya nutrisi dengan mencampur bahan-bahan berkualitas seperti bekatul dan bungil kelapa dengan takaran 3:1.
Pemberian pakanan ekstra ini bisa dilakukan selama 2 kali sehari, di waktu pagi dan sore hari. Berikan juga tambahan mineral untuk kambing etawa seperti garam beryodium dan air minum 1,5 liter per hari.
4. Masa perkawinan
Tahap selanjutnya dalam budidaya ternak kambing etawa adalah mengawinkan induk betina dan jantan. Rata-rata untuk satu kali reproduksi, kambing etawa bisa melahirkan 1 hingga 3 anak dengan jangka waktu melahirkan nsebanyak 3 kali dalam dua tahun.
Idealnya, perkawinan bisa dilakukan jika sang betina sudah berumur 10 bulan dengan ciri-ciri seperti nafsu makan menurun, mengibaskan ekor terus-menerus, dan alat vital terlihat bengkak.
Biasanya periode kehamilan kambing etawa betina kira-kira sekitar 5 bulan. Kemudian pasca melahirkan, sang betina pun memerlukan istirahat total selama 2 bulan. Selama itu, kamu harus selalu menjaga pola makan dan kebersihan kandang serta kambing betina. Tujuannya agar ia tidak mudah terjangkit penyakit kudisan maupun cacingan.
5. Kambing etawa siap panen
Ketika memasuki masa panen dalam budidaya ternak kambing etawa, kamu perlu memisahkan mana yang akan dijadikan kambing pedaging dan kambing susu perah. Harganya pun beragam, tergantung musim dan kualitas serta bobot dari kambing itu sendiri.