Berkembangnya kesadaran masyarakat akan pemenuhan kebutuhan gizi menyebabkan permintaan bahan pangan meningkat. Salah satunya kebutuhan akan daging sapi. Di Indonesia sendiri permintaan daging sapi akan sangat meningkat tajam ketika momentum Idul Fitri tiba.
Namun, bagi para peternak mengembangbiakkan sapi meskipun mendatangkan keuntungan yang fantastis, sistem perawatannya pun tidak boleh sembarangan. Terlebih lagi ketika sapi ternak sedang hamil.
Sapi yang sedang hamil biasanya tubuhnya cenderung lemah dan rentan penyakit. Selain itu, sapi tidak menunjukkan tanda-tanda birahi lagi atau sudah tidak minta dikawinkan lagi. Tanda lainnya adalah sifat sapi betina yang menjadi lebih tenang, tidak suka mendekat ke pejantan serta nafsu makannya yang meningkat sehingga berat badan pun bertambah besar.
Kekurangan mineral juga dapat menyebabkan defisiensi pada pedet yang dilahirkan. Oleh karena itu, untuk pencegahan bisa dilakukan vaksinasi pada induk sekitar 4—6 minggu sebelum melahirkan dan diulang kembali satu bulan sebelum melahirkan.
Ada berbagai jenis penyakit yang dapat mengganggu kesehatan sapi hamil dan janin yang dikandungnya, penularan beberapa jenis penyakit melalui viral dapat menimbulkan infeksi pada plasenta dan janin. Bisa mengakibatkan pedet lahir dalam kondisi lemah atau bisa juga mengakibatkan kematian. Infeksi juga bisa terjadi pada uterus sapi dan kemudian menimbulkan infeksi pada plasenta dan janin.
Pencegahan penyakit pada sapi dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang dan orang yang memelihara atau merawatnya. Kandang harus dijaga supaya tetap bersih, lantai kandang dibersihkan dengan menggunakan karbol, tetapi dijaga agar jangan sampai membahayakan sapi.
Pembuangan air di dalam kandang juga harus tersalur dengan baik dan diusahakan tidak ada genangan air di dalam ataupun di sekitar kandang. Kandang yang selalu terjaga kebersihannya akan membuat sapi selalu bersih. Sapi juga sebaiknya dimandikan setiap pagi karena pada malam hari kandang tidak dibersihkan sehingga kotoran sapi yang ada pada malam hari akan menempel pada badannya saat sapi sedang tidur atau berbaring.
Peralatan kandang yang biasa digunakan sehari-hari harus dibersihkan setiap selesai digunakan dan ditaruh pada tempat yang bersih dan aman. Saat ada wabah penyakit, peralatan tersebut perlu dibersihkan menggunakan desinfektan. Selain itu, kesehatan dari para pekerja yang merawat sapi juga harus selalu terjaga dengan baik, jangan sampai sapi tertular penyakit dari orang yang bekerja merawatnya.
Berikut tata cara pemeliharaan kesehatan pada sapi hamil:
Masa kelahiran
Masa kehamilan pada sapi rata-rata berlangsung sekitar 9 bulan atau 281 hari. Pedet jantan biasanya dikandung lebih lama 1—3 hari dibanding dengan pedet betina. Sementara itu, bagi sapi dara atau sapi yang baru pertama kali hamil, masa kehamilannya lebih singkat sekitar 2 hari dibanding sapi yang sudah sering melahirkan. Selain itu, jika sapi mengandung anak kembar, umumnya masa kehamilannya akan lebih singkat.
Tanda sapi siap melahirkan
Sapi yang siap melahirkan akan menunjukkan tanda-tandanya seperti nafsu makan yang mulai berkurang dan sering kencing. Sapi tampak gelisah, kaki menggaruk-garuk lantai kandang atau tanah, selalu berubah posisi kadang berdiri, berbaring dan berputar-putar. Ambing membesar, bengkak, mengeras, lembap, dan berwarna kemerahan. Pinggul mengendor dan di sekeliling pangkal ekor cekung.
Setelah tanda-tanda tersebut tampak, sapi berarti sudah siap untuk melahirkan dan harus segera dibuat persiapan.
Persiapan kelahiran
Sapi hendaknya ditempatkan pada kandang tersendiri yang sudah dipersiapkan. Kandang haruslah sudah dibersihkan dan lantainya sudah diberi alas seperti jerami kering, rumput kering, serbuk gergaji, karung dan lainnya. Kandang harus mendapat penerangan yang cukup, sirkulasi udara yang baik, dan bebas debu. Namun, jika keadaannya mendesak, induk juga bisa melahirkan di luar kandang asal tidak ada gangguan agar proses melahirkan dapat berjalan dengan lancar. Dan, tak lupa Anda harus menyediakan yodium untuk dioleskan pada bekas potongan tali pusar.