- Tubuh kompak, dada dalam dan lebar, garis punggung dan pinggang lurus, tubuh besar, tapi tidak terlalu gemuk.
- Jinak dan sorot matanya ramah.
- Kaki lurus dan tumit tinggi.
- Gigi lengkap, mampu merumput dengan baik (efisien), rahang atas dan bawah rata.
- Dari keturunan kembar atau dilahirkan tunggal tapi dari induk yang muda.
- Ambing simetris, tidak menggantung dan berputing 2 buah.
- Tubuh besar dan panjang dengan bagian belakang lebih besar dan lebih tinggi, dada lebar, tidak terlalu gemuk, gagah, aktif dan memiliki libido (nafsu kawin) tinggi.
- Kaki lurus dan kuat.
- Dari keturunan kembar.
- Umur antara 1,5 sampai 3 tahun.
- Diberikan 2 kali sehari (pagi dan sore), berat rumput 10% dari berat badan kambing, berikan juga air minum 1,5 – 2,5 liter per ekor per hari, dan garam berjodium secukupnya.
- Untuk kambing bunting, induk menyusui, kambing perah dan pejantan yang sering dikawinkan perlu ditambahkan makanan penguat dalam bentuk bubur sebanyak 0,5 – 1 kg/ekor/hari.
- Harus segar (ventilasi baik, cukup cahaya matahari, bersih, dan minimal berjarak 5 meter dari rumah). Ukuran kandang yang biasa digunakan adalah :
- Pengelolaan reproduksi
- Kambing mencapai dewasa kelamin pada umur 6 s/d 10 bulan, dan sebaiknya dikawinkan pada umur 10-12 bulan atau saat bobot badan mencapai 55 – 60 kg.
- Lama birahi 24 – 45 jam, siklus birahi berselang selama 17 – 21 hari.
- Tanda-tanda birahi : gelisah, nafsu makan dan minum menurun, ekor sering dikibaskan, sering kencing, kemaluan bengkak dan mau/diam bila dinaiki.
- Ratio jantan dan betina = 1 : 10
- Masa bunting 144 – 156 hari (…. 5 bulan).
- Masa melahirkan, penyapihan dan istirahat ± 2 bulan.
- Pengendalian Penyakit
- Hendaknya ditekankan pada pencegahan penyakit melalui sanitasi kandang yang baik, makanan yang cukup gizi dan vaksinasi.
- Penyakit yang sering menyerang kambing adalah: cacingan, kudis (scabies), kembung perut (bloat), paru-paru (pneumonia), orf, dan koksidiosis.
semoga bermanfaat!!!