Teknik Pemberian Pakan Sapi Masa Pembiakan

Teknik Pemberian Pakan Sapi Masa Pembiakan

Sapi potong merupakan salah satu komoditas peternakan yang menggiurkan. Harga pasaran daging sapi yang cukup tinggi disertai kebutuhan masyarakat akan hewan mamalia ini membuat beternak sapi menjadi salah satu usaha yang patut dipertimbangkan. Namun tak semua orang tahu, ada teknik-teknik pemberian pakan sapi.

Teknik pemberian pakan harus disesuaikan dengan fase pemeliharaan sapi potong. Hal ini karena teknik pemberian pakan antara fase satu dan fase lainnya berbeda. Jenis dan jumlah pemberian pakan pada sapi potong dibedakan berdasarkan umur dan tujuan pemeliharaan.

Secara umum, umur dan tujuan pemeliharaan sapi dibagi menjadi empat fase. Pertama, pembibitan/pembiakan (breeding) untuk indukan sapi betina dan jantan. Kedua, pada saat pedet sejak dilahirkan hingga lepas sapih. Ketiga, pedet masa pembesaran. Keempat, masa penggemukan.

Salah satu fase yang perlu diperhatikan adalah fase pembiakan atau breeding. Pakan utama pejantan saat pembibitan (perkawinan) adalah takaran 10 persen dari berat tubuh berupa hijauan atau serat basah seperti rumput segar. Selain itu, perlu pula pakan hijauan berupa serat kering seperti jerami sebanyak 3 persen dari bobot tubuh.

Indukan hamil dan menyusui juga memerlukan porsi pakan yang berbeda. Sapi betina pada periode kedua dan beberapa periode berikutnya akan mengalami fase hamil dan menyusui. Indukan memerlukan pakan tambahan karena ada beban kebutuhan nutrisi untuk diri sendiri, janin, dan untuk pedet yang sedang menyusu.

Pemberian pakan indukan betina yang sedang dalam fase ini diberi tambahan pakan hijauan. Diberikan juga pakan penguat berupa konsentrat sebanyak dua persen dari bobot indukan.

Dosis ini diberikan selama indukan hamil dan ketika ada pedet yang masih menyusu. Setelah pedet berhenti menyusu, jumlah konsentrat yang diberikan diturunkan. Dosis untuk indukan betina yang tidak hamil dan tidak menyusu hanya setengah persen dari bobot tubuh.

Makanan serat tetap diberikan sebesar sepuluh persen dari bobot tubuh berupa serat basah dan tiga persen dari bobot tubuh berupa serat kering.

Waktu pemberian pakan juga harus disesuaikan. Pakan untuk indukan dan pejantan diberikan dua kali sehari sehingga dalam satu kali pemberian pakan diberikan setengah porsi dari kebutuhan per hari.

Pakan diberikan pada tempat pakan yang sudah disediakan. Hijauan dapat dilayukan dulu sebelum diberikan. Hijauan juga dapat dipotong kecil-kecil ataupun diberikan dalam bentuk olahan seperti hay atau silase.

Indukan yang sedang dalam fase bunting dan menyusui, pakan yang diberikan adalah konsentrat terlebih dahulu setelah itu diberi hijauan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *