2. Mampu membuka dan memberikan wawasan baru mengenai perkembangan ilmu peternakan sehingga hasil peternakan para peternak tradisional pun meningkat dan bisa memenuhi kebutuhan daging kambing untuk Indonesia sehingga tidak perlu melakukan impor daging kambing.
3. Mengurangi resiko bahaya keselamatan jiwa. Banyak sekali dijumpai orang-orang yang membawa rumput hingga memenuhi jalan dan itu tentu saja membahayakan mereka ataupun orang lain.
Nah, untuk itulah perlu adanya sebuah pakan ternak yang mudah di dapat dan tidak perlu lagi mencari rumput jauh-jauh, yakni membuat pakan fermentasi. Cara membuat pakan fermentasi pakan kambing dengan media jerami padi sebagai berikut:
1. 1000 kg jerami padi , dipilih yang sudah kering, kemudian dicacah panjang 5 cm, tujuan pencacahan jerami ini untuk memudahkan terjadinya proses fermentasi dan ketika nanti pakan fermentasi sudah siap diberikan ke kambing, ternak kambing akan mudah memakan dan mengunyahnya.
2. 20 – 25 Lt, tetes atau molase bila tidak ada dapat diganti gula yang dilarutkan
3. 1 botol, Probiotik, salah satunya adalah probiotik Viterna dan Tangguh
4. 250 – 300 Lt. Air untuk melarutkan probiotik dan tetes/15Lt untuk jerami basah
1. Tempat untuk fermentasi jerami dapat berupa tembok semen, bis semen, drum sesuai kemampuan dan jumlah ternak.
2. Alat pemotong, sabit atau sejenisnya atau bisa menggunakan mesin pencacah jerami.
3. Ember atau timba, gembor, terpal plastik atau karung plastik.
1. Sediakan tempat fermentasi, pastikan kondisinya bagus.
2. Jerami kering atau bahan-bahan kering yang telah ada dipotong-potong dengan ukuran kurang lebih 5 cm.
3. Larutkan tetes serta probiotik Viterna dengan air menjadi satu sesuai perbandingan bahan-bahan di atas.
4. Siapkan terpal plastik untuk alas mencampur antara jerami dengan campuran tetes, Viterna dan air.
5. Jerami padi yang sudah dipotong ditaruh di atas terpal sedikit demi sedikit sambil disiram larutan air tetes dan Viterna sesuai perbandingan di atas sampai merata dan jerami kelihatan basah.
6. Setelah jarami benar-benar telah disiram rata dengan larutan tersebut, jerami dimasukkan ke dalam wadah sedikit demi sedikit sambil dimampatkan/diinjak-injak supaya padat.
7. Setelah mampat (padat) wadah ditutup hingga rapat betul, usahakan agar udara benar-benar kosong.
8. Setelah 7 hari jerami tersebut baru dapat mulai diberikan pada ternak kambingsesuai dengan kebutuhan dan selama bahan tersebut belum habis setelah mengambil bahan dari silo supaya ditutup kembali dengan rapat
9. Penempatan silo supaya terhindar dari genangan air, terhindar dari terik matahari dan air hujan tidak boleh masuk ke dalam silo.
• Pemberian diberikan dua kali pagi dan sore dengan ukuran: bobot kambing x 3% pakan kering (jerami yang telah difermentasi)
• Ditambah makan tambahan berupa katul yang baik (kualitas I) sebanyak 0,5 kg/ekor
• Apabila waktu petama kali tenak diberi pakan fermentasi tersebut tidak langsung mau supaya dilatih sedikit demi sedikit sampai mau makan dengan lahap, penjelasannya bisa dilihat di artikel ini.
• Agar ternak kambing cepat gemuk perlu diberi makan lain yang kadar proteinnya tinggi seperti pemberian katul konsentrat
• Usahakan memberikan pakan hijauan tinggi gizi seperti, daun kaliandra, kleresede, kolonjono.
• Air minum supaya tetap tersedia (jangan sampai telat), ada baiknya airnya diberikan garam.
• Media fermentasi bisa menggunakan beberapa bahan pakan seperti gedebok pisang, rumput ilalang, daun tebu dan beberapa lainnya.Dengan pembuatan pakan ternak fermentasi maka akan didapatkan keuntungan yang lebih besar dari pada mencari rumput yang memakan waktu yang lebih lama. Semoga artikel ini bisa memberi menfaat dan bisa ditindak lanjuti lebih jauh lagi. Semoga bermanfaat.