Usaha ternak kambing merupakan salah satu usaha yang paling mudah dan mempunyai keuntungan yang banyak. Bahkah presiden Jokowi juga tergiur untuk memberikan program ternak kambing kepada masyarakat Indonesia. Ternak kambing ini juga tidak memerlukan modal yang besar. Modal untuk ternak kambing adalah tekad dan keyakinan akan usaha kita supaya cepat berkembang.
Kesempatan menjadi peternak kambing sukses sangat terbuka luas untuk setiap orang, khususnya mereka yang tinggal dipedesaan karena Anda akan dengan mudah mendapatkan pakan kambing, sehingga Anda tinggal mengambil pakan di hutan atau di tempat yang tersedia tumbuhan untuk pakan kambing. Berbeda dengan yang berada di kota karena mesti membuat pakan kambing dengan bahan bahan buatan.
Jenis Kambing yang dapat Diternak
Saat ini banyak sekali jenis-jenis kambing yang bisa dibudidayakan. Masing-masing jenis memiliki keunggulan dan kelemahannya sendiri. Anda dapat memilih beberapa jenis kambing yang bisa diternak untuk diambil daging atau susunya. Berikut ini beberapa jenis kambing yang populer dibudidayakan di Indonesia:
1. Kambing Etawa / Kambing Jamnapari
Masyarakat sering keliru ketika menyebut jenis kambing etawa, biasanya yang dimaksud etawa oleh masyarakat adalah kambing peranakan etawa (PE). Sedangkan kambing etawa sendiri sebenarnya bernama kambing jamnapari dari daerah Etawah, India, yang dibawa pada tahun 1930-an oleh Belanda dan tahun 1947 oleh Presiden Sukarno.
Di masa belanda kambing jamnapari ini dikembangkan di Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah. Sedangkan di masa Presiden Sukarno kambing etawa dikembangkan di Desa Senduro di kaki Gunung Semeru, Jawa Timur.
Jenis kambing jamnapari memiliki perawakan yang cukup bonsor. Kambing jantan bisa mencapai berat hingga 120 kg, sedangkan betinanya mencapai 90 kg. Kambing jamnapari merupakan kambing perah atau biasa diambil susunya. Produksi susunya bisa mencapai 2 liter per hari.
2. Kambing Peranakan Etawa
Kambing peranakan etawa (PE) dikenal dengan sebutan kambing etawa. Jenis kambing ini merupakan persilangan antara kambing jamnapari dengan kambing lokal.
Kelebihan kambing peranakan etawa adalah jenis kambing ini sama baiknya untuk dibudidayakan sebagai pedaging maupun penghasil susu. Keistimewaan inilah yang membuat banyak peternak kepincut membudidayakan peranakan etawa. Karena selain mendapatkan daging, mereka juga bisa memanen susunya.
Bobot kambing peranakan etawa bisa mencapai 120 kg untuk yang jantan dan 80 kg untuk betina. Bahkan untuk ras senduro yang berwarna putih, pernah dilaporkan ada peternak yang bisa mengembangkannya hingga 170 kg bagi yang jantan
3. Kambing Kacang
Kambing kacang merupakan jenis kambing lokal yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia. Tubuh kambing kacang terbilang mungil dibanding jenis kambing lainnya. Namun memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap alam dan penyakit daerah tropis.
Karena sifatnya yang tidak mudah sakit dan tidak memerlukan perawatan khusus, kambing kacang banyak dibudidayakan secara subsisten atau sampingan.
Bulu ambing kacang tipis, warnanya putih, hitam, coklat dan kombinasi dari ketiga warna tersebut. Ciri khas lainnya pada kambing kacang jantan terdapat bulu yang tumbuh membujur mulai dari leher, pundak, punggung hingga ke ujung ekornya.
Kepala kambing kacang berukuran kecil tanduknya pendek. Kedua telinganya berdiri tegak dengan janggut yang panjang. Ukuran kambing jantan dewasa bisa mencapai 30 kg sedangkan betinanya 25 kg.
4. Kambing boer
Sebagaimana namanya kambing boer berasal dari Afrika Selatan. Kambing ini merupakan jenis kambing pedaging unggul. Pertumbuhannya sangat cepat untuk ukuran kambing. Menginjak usia 3 bulan sudah bisa mencapai bobot 35-45 kg. Kambing jantan dewasa yang berumur 2-3 tahun bisa mencapai bobot hingga 150 kg, sedangkan betinanya 90 kg.
Ciri-ciri kambing boer mudah dikenali. Badannya lebar dan panjang dengan kaki yang pendek. Bulunya dominan putih, pada bagian kepala berwarna coklat muda hingga coklat. Hidungnya cembung dengan telinga yang panjang menggantung ke bawah.
5. Kambing jawa randu
Kambing jawa randu merupakan persilangan dari kambing peranakan etawa dengan kambing kacang. Dilihat dari bentuknya, jenis kambing ini lebih menyerupai kambing kacang namun ukuran tubuhnya sedikit lebih besar.
Demikian juga dengan perilakunya, lebih mirip kambing kacang yang suka berkeliaran atau digembalakan. Hanya saja kambing jawa randu bisa menyantap dedaunan hijau tidak hanya rumput-rumputan.
Meski tak sebesar dan segagah kambing peranakan etawa, kambing jawa randu juga bisa menghasilkan susu hingga 1,5 liter per hari. Perkembangan kambing jawa randu lebih cepat dari kambing kacang. Kambing jantan dan betina bisa mencapai bobot hingga 40 kg. Kambing ini banyak dibudidayakan sebagai hewan kurban atau akikah.
Keuntungan Menjadi Peternak Kambing
Ternak kambing memiliki beberapa keuntungan yaitu:
Pasar kambing luas
Di Indonesia, pangsa pasar kambing sangat luas sehingga ketika kita ternak kambing maka kita tidak perlu khawatir dalam menjualnya. Banyak rumah makan yang menyediakan masakan daging kambing. Atau juga bisa di buat sate di warung sate. Selanjutnya kambing juga sangat laku di jual pada musim kurban.
Profit besar
menjadi peternak kambing dapat menghasilkan profit yang besar. Karena hanya butuh modal awal untuk membeli induk kambing saja. Kemudian jika kita mengurusnya dengan mencari makanan kambing secara gratis. Yang dibutuhkan hanya tenaga saja untuk mencarikan pakan kambing.
Ada kalanya memang dibutuhkan perawatan berupa vaksinasi untuk membuat kambing tidak rentan terhadap penyakit, namun biayanya tergolong murah
Hampir Tidak memerlukan modal
Jika Anda berniat ternak kambing, Anda juga tidak perlu membeli induk kambing di awal. Anda tinggal cari tetangga atau orang disekitar yang ingin berinvesatsi untuk membelikan induk kambing. Jadi Anda tingga mengurus saja. Selanjutnya untuk hasil penjualannya bisa di bagi sesuai dengan kesepakatan.
Langkah-Langkah Ternak Kambing
Persiapkan Kandang
Sebelum Anda menjadi peternak kambing, tentunya yang harus dipersiapkan adalah kandang kambing. Kandang yang digunakan juga harus sesuai dengan keadaan kambing yang akan di ternak. Kandang juga merupakan faktor utama membuat kambing menjadi gemuk dan berkembang biak.
Kandang harus bersih, terkena sinar matahari yang cukup dan jarak kandang dari rumah sejauh 5 meter. Hal ini dilakukan agar kambing tidak stress karena interaksi yang berlebihan jika terlalu dekat dengan rumah.
Ukuran kandang yang ideal:
- Ukuran untuk satu induk dan dua anak : 120 cm x 120 cm /ekor
- Untuk induk baik hamil atau tidak : 100 cm x 125 cm /ekor
- Untuk kambing jantan : 110 cm x 125 cm /ekor
- Kambing dara yang siap untuk di potong : 100 cm x 125 cm /ekor
Pemilihan Bibit Kambing
Pemilihan bibit kambing juga disesuaikan dnegan tujuan dari ternak kambing. Misalnya untuk kambing potong maka pilihlah kambing kacang karena kambing ini mudah berkembang biak dan gemuk sehingga menghasilkan daging yang banyak. Selanjutnya jika tujuannya untuk susu perah maka bibit kambing yang dipilih adalah kambing etawa.
Pemberian Pakan Kambing
Pakan kambing dapat berupa rumput atau tumbuhan hijau dan pakan tambahan yang menunjang agar kambing cepat gemuk dan juga berreproduksi dengan baik. Pemberian pakan kambing sebaiknya 2 kali sehari yaitu pada pagi hari dan sore hari. Selanjutnya untuk pakan tambahan diberikan 3 kg setiap harinya.
Pemeliharaan Kambing dari Penyakit
Pencegahan kambing dari penyakit dilakukan dengan melalui sanitasi kandang yang tepat dan pemberian pakan yang teratur dan cukup gizi serta vaksinasi. Beberapa penyakit kambing seperti: kembung, cacingan, kudis, paru-paru dan koksidiosis.
Jika ada kambing yang terserang penyakit maka lakukan pemisahan dan lakukan pengobatan. Hal ini dilakukan agar penyakitnya tidak tertular ke kambing sehat yang lain
Panen
Setelah melalui beberapa waktu dan kambing sudah siap untuk dipanen. Untuk kambing potong umur kambing 1-1,5 tahun. Dan untuk kambing perah ketika kambing sudah menghasilkan susu.
Selaian dari daging kambing untuk di potong, dan susu kambing untuk diperah, peternak kambing juga memiliki keuntungan lain yaitu kotoran kambing bisa di gunakan untuk pupuk kompos. Sehingga penghasilan dari ternak kambing bisa berlibat ganda.
Kesimpulan
Masih ragu untuk ternak kambing? Nah sekarang Anda dapat mencoba untuk usaha ternak kambing dan mendapatkan keuntungan yang maksimal. Jangan lupa juga untuk mencatat penjualan dan pengeluaran peternakan kambing Anda.
Anda bisa menggunakan pembukuan manual atau software akuntansi untuk memudahkan proses pembukuan Anda. Dengan mencatat setiap pengeluaran dan dan pemasukan pada pembukuan, bisnis Anda menjadi lebih terarah dan bisnis Anda akan berkembang dengan cepat.