7 Penyakit yang Paling Banyak Dialami Love Bird, Pemilik Wajib Tahu!

7 Penyakit yang Paling Banyak Dialami Love Bird, Pemilik Wajib Tahu!

Love bird adalah salah satu burung yang banyak dipelihara di Indonesia. Burung ini disukai karena menggemaskan, jinak, senang berkicau dan mudah dipelihara. Namun, sama halnya dengan peliharaan lain, love bird juga bisa sakit. Yang membuat penyakitnya sulit terdeteksi ialah karena love bird pandai menyembunyikannya! Mau tahu, penyakit apa saja yang umum dialami oleh love bird? Dan bagaimana cara menyembuhkannya? Baca sampai tuntas, ya!

1. Kegemukan

Masalah kesehatan love bird umumnya berasal dari makanannya. Love bird sangat menyukai biji-bijian. Biasanya, pakan ini terdiri dari 4-10 jenis biji-bijian dan kacang-kacangan, tapi yang paling disukai adalah biji millet dan biji bunga matahari. Namun, biji-bijian ini mengandung lemak yang cukup tinggi, jelas laman Pets4Homes.

Biji-bijian bisa menyebabkan love bird menjadi gemuk serta kekurangan vitamin A dan kalsium. Lebih seramnya lagi, kegemukan pada love bird bisa memicu radang sendi dan penyakit hati berlemak! Untuk mengatasinya, tambahkan makanan lain seperti sayuran hijau, apel dan wortel agar lebih kaya nutrisi.

2. PBFD

Salah satu penyakit fatal pada love bird adalah psittacine beak and feather disease (PBFD). Ini merupakan infeksi circovirus yang membunuh sel-sel pembentuk bulu dan paruh. Selain itu, PBFD berimbas pada sistem kekebalan tubuh sehingga love bird rentan tertular infeksi lain, jelas laman Pets4Homes.

Gejala yang bisa dikenali ialah kehilangan selera makan, terjadi kelainan pada bulu dan paruh, kerontokan bulu dan diare. Burung yang mengalami PBFD harus segera dipisahkan dari burung yang sehat. Jika tidak dikarantina, penyakit ini akan cepat menyebar ke burung lain. Untuk mengatasinya, love bird bisa diberi vaksin khusus.

3. Aspergillosis

Tahukah kamu, apa itu aspergillosis? Ini adalah infeksi jamur tidak menular pada saluran pernapasan, tapi bisa menyebar ke organ lain apabila tidak ditangani. Aspergillosis disebabkan oleh stres, kekurangan gizi, kekurangan vitamin A hingga penggunaan antibiotik berkepanjangan, terang laman Veterinary Partner.

Bukan hanya itu, kondisi kandang yang kotor dan lembap juga bisa memicu aspergillosis. Ternyata, aspergillosis tidak hanya dialami oleh love bird, tetapi juga burung lain seperti burung beo abu-abu, burung pionus dan lainnya. Aspergillosis akan memasuki paru-paru dan kantung udara burung ketika spora jamur dihirup.

4. Polioma

Penyakit lain yang tak kalah mematikan adalah virus polioma. Ini adalah infeksi mematikan yang menyerang banyak organ tubuh love bird secara bersamaan, terang laman Pet MD. Polioma rentan menyerang love bird yang baru lahir hingga berusia remaja (14-56 hari), tetapi tidak banyak menyerang burung berusia dewasa.

Gejala burung yang terserang virus polioma ialah kehilangan selera makan, muntah, penurunan berat badan, lesu, sulit bernapas, diare, dehidrasi, buang air kecil berlebihan, perut buncit dan kelumpuhan. Untuk mencegahnya, bersihkan kandang burung dengan disinfektan untuk membunuh virus yang hidup di sana.

5. Bertelur kronis

Kamu mungkin bertanya-tanya, penyakit apakah ini? Bertelur kronis adalah kondisi di mana burung betina bertelur lebih banyak dari seharusnya. Akibatnya, burung bisa kekurangan kalsium, ungkap laman Pets4Homes. As we know, burung dan unggas lain mengambil kalsium dari tubuhnya untuk membuat telur.

Sayangnya, kita tidak bisa menghentikan kondisi ini. Yang bisa pemilik lakukan adalah memastikan burung cukup kuat untuk bertahan hidup. Kita bisa memberikan asupan kalsium dengan menaruh blok kalsium di makanan atau melarutkannya di air. Setidaknya, ini bisa jadi pengganti kalsium yang hilang dari burung peliharaan kita.

6. French Molt

Selanjutnya, ada French Molt. Gejalanya bisa dikenali sejak burung love bird berusia muda. Burung muda yang berusia 6-8 minggu akan kehilangan semua bulu sekunder dan ekornya, tutur laman Birds Online. Akibatnya, burung tidak bisa terbang hingga sisa hidup mereka, karena bulu sayapnya tidak akan tumbuh kembali.

Kalau bulu sayap ini tumbuh lagi, biasanya akan tumbuh dengan kelainan. Biasanya, bulu bagian perut tidak terpengaruh oleh penyakit ini. Sayangnya, tidak ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini. Yang bisa kita lakukan adalah memberi suplemen makanan khusus dan silika supaya bulu bisa kembali tumbuh.

7. Infeksi Giardia

Terakhir, burung love bird bisa terkena infeksi Giardia. Ini adalah infeksi protozoa, suatu parasit mikroskopis yang hidup di usus burung, ungkap laman For The Birds. Infeksi ini berdampak pada usus, mengganggu penyerapan vitamin dan nutrisi serta penyerapan lemak. Akibatnya, love bird kesayanganmu jadi malnutrisi.

Apabila love bird milikmu mengalami infeksi Giardia, segera tangani ya! Supaya tidak melemahkan sistem kekebalan tubuh burung dan membuat kondisinya memburuk. Infeksi Giardia bisa membuat burung mengalami diare kronis, nafsu makan menurun, kulit kering dan gatal. Segera pisahkan burung yang terinfeksi dengan yang masih sehat!

Nah, itulah 7 penyakit yang umum dialami oleh burung love bird. Jangan sampai burung kesayangan kita sakit, ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *