6 Penyakit Umum Bagi Burung Murai Batu, BERBAHAYA!

6 Penyakit Umum Bagi Burung Murai Batu, BERBAHAYA!

Burung Murai Batu memiliki keindahan yang unik pada bagian ekornya. Burung ini memiliki ekor panjang yang menawan. Harganya juga cukup mahal karena suara kicauannya yang merdu. Burung murai batu tampaknya sudah tidak diragukan lagi dengan keindahannya.

Burung ini juga banyak diperlihara karena keindahan eksotisnya. Namun, sama seperti burung pada umumnya, burung murai batu juga memiliki resiko untuk terserang penyakit.

Jenis penyakit umum murai batu

Burung sendiri merupakan hewan yang rentan mati jika dibandingkan dengan jenis hewan lainnya. Maka kesehatan burung harus sangat dijaga agar tidak mudah mati.

Beberapa penyakit sederhana bisa menjadi sangat parah jika tidak segera ditangani dengan benar. Maka dari itu, kenalilah berbagai macam penyakit yang menimpa burung murai batu agar Anda juga tahu cara penanganannya. Melalui pengenalan terhadap berbagai penyakit ini Anda juga bisa memahami jika ada tingkah laku tidak wajar pada burung seperti lemas dan lesu. Anda juga bisa mengetahui cara mencegah penyakit tersebut sebelum terlambat.

Penyakit Totelo yang Sulit Disembuhkan

Totelo adalah jenis penyakit murai batu yang paling sulit untuk disembuhkan. Proses penyembuhannya membutuhkan ketelatenan serta biaya yang cukup besar. Penyakit totelo ini sangat mematikan dan menyerang bagian syaraf burung.

Totelo disebabkan oleh virus yang disebut new castle dan dapat menular ke burung lainnya. Gejala umum yang terjadi pada burung yang menderita totelo adalah seing memutar-mutar kepalanya ke kanan dan ke kiri, burung telihat tidak nyaman.

Jika diperhatikan, sayapnya akan terkulai lemas dan burung juga tidak terlihat bersemangat. Badan burung akan gemetar kedinginan. Nafsu makannya sangat berkurang dan ukuran burung akan mengecil karena kekurangan asupan nutrisi.

Burung murai batu yang mengalami penyakit totelo ini mengalami kesulitan bernafas karena hidungnya tersumbat oleh lendiri. Bahkan pada tahap yang lebih parah akan muncuh gumpalan sepeti batu kerikil kecil dari dalam hidungnya.

Ketika burung mulai telihat kesulitan bernafas sebaiknya segera diwaspadai sebelum terlambat. Cara mencegah jenis penyakit murai batu totelo adalah dengan rutin membersihkan kandang setiap satu minggu sekali agar kandang tidak terinfeksi oleh kotoran. Jauhkan juga burung yang terinfeksi dari burung lain yang masih sehat.

Selain itu, hindari penggunaan kandang yang bergantian dengan burung lainnya agar virus tidak tersebar. Pola makan burung juga harus diperhatikan memenuhi nutrisi dan vitamin sehingga daya tahan tubuh burung murai batu lebih kuat.

Kalau burung sudah terlanjur terinfeksi virus ini maka segera isolasi ke tempat yang jauh dari burung lainnya. Satu-satunya obat yang bisa diberikan adalah antibiotik. Pemberian antibiotik setiap hari bisa menangani penyakit totelo pada burung murai batu. Pada banyak kasus, pemilik sering terlambat mengetahui gejalanya sehingga virus telah menyebar terlalu luas dan sistem syaraf burung sudah terlanjur terinfeksi. Jadi tak heran jika penyakit totelo menjadi salah satu penyakit burung murai batu yang paling mematikan.

Penyakit Kaki Bengkak

Penyakit kaki bengkak sering terjadi pada burung terutama burung murai batu. Penyakit terjadi karena infeksi pada saraf burung yang menyebabkan pembengkakan pada kaki.

Penyebabnya bisa bermacam-macam. Jenis penyakit murai batu ini dapat terjadi karena luka di kaki burung yang dibiarkan selama berhari-hari.

Luka yang tidak segera diobati akan menjadi infeksi, apalagi jika setelah terluka burung menginjak kotorannya sehingga bakteri langsung masuk ke dalam luka tersebut.

Kebanyakan orang biasanya akan membiarkan luka kecil pada kaki burung, padahal melalui luka kecil tersebut bakteri dapat masuk dan menginfeksi.

Selain berasal dari luka, penyakit kaki bengkak juga dapat diakibatkan oleh jamur yang tumbuh di kaki burung tersebut. Jamur bisa bersarang karena burung yang kotor dan lama tidak dimandikan. Jamur tersebut jika dibiarkan akan menginfeksi kaki sehingga bengkak dan bernanah.

Meski menyerang pada bagian kaki, sebaiknya jangan sepelekan masalah ini karena kaki bengkak yang dibiarkan bisa menginfeksi bagian lain hingga menyebabkan kematian. Gejala yang timbul dari pembengkakan ini bisa dilihat langsung dari ukuran kaki burung yang tidak terlihat normal.

Kemudian burung biasanya tidak bertengger di tangkiran tapi di dasar kandang. Burung murai batu yang kakinya sakit pasti akan mengangkat kaki tersebut sehingga hanya berdiri dengan satu kaki. Cara menyembuhkannya cukup sederhana. Berikan obat merah pada bagian yang luka atau bengkak secara rutin dan jangan lupa untuk dibersihkan dulu.

Selain obat merah, Anda bisa juga menggunakan salep kulit dengan kandungan belerang yang mampu mengobati infeksi pada kaki. Lakukan rutin hingga pembengkakan tersebut sembuh. Sebaiknya sebelum mengolesi kembali, bersihkan dulu kaki burung dengan air agar steril.

Bulu Ekor Tidak Mau Tumbuh

Bulu ekor burung murai batu yang tidak tumbuh juga merupakan salah satu jenis penyakit murai batu yang serius. Burung ini sangat terkenal dengan bulu ekornya yang panjang dan indah. Ekor burung murai batu adalah letak keindahan utamanya.

Jadi jika ekornya tidak tumbuh, tentu ini mengurangi nilai keindahan bulu. Bulu ekor yang tidak mau tumbuh bisa disebabkan oleh jamur yang menempel di kulit sehingga menghambat pertumbuhan bulu. Agar bulu ekor bisa tumubuh dengan indah maka Anda harus menyingkirkan dulu jamur yang menempel.

Caranya bisa dengan mengelap bagian kulit burung dengan air hangat, kemudian gosok secara perlahan. Jangan menggosok terlalu kencang karena akan menyakiti kulit burung tersebut. Setelah itu, hancurkan kunyit dan daun sirih sampai halus.

Gosokkan secara lembut tumbukan daun sirih dan kunyit ke kulit burung murai batu. Lakukan secara rutin setiap hari hingga muncul bulu-bulu pada bagian ekor burung. Menggunakan cara ini, burung murai batu Anda akan memiliki ekor yang indah dan panjang serta halus.

Suara Burung Tidak Jernih

Salah satu jenis penyakit murai batu berikutnya adalah suara burung menjadi serak. Burung murai batu memiliki suara yang merdu, tapi burung ini juga rawan serak. Buruk yang serak bisa kehilangan suaranya atau tidak bisa berkicau terlalu lama. Biasanya ini terjadi karena infeksi saluran tenggorokan yang membuat suara burung tidak keluar seperti biasa. Penyakit ini ditandai dengan burung yang lebih banyak minum terutama setelah bersuara.

Suara kicauan burung murai batu yang sakit juga tidak akan terlalu kencang dan tidak lama. Anda bisa mengamati bahwa suara burung terdenger berbeda dari biasanya. Penyakit ini tidak boleh dibiarkan karena burung akan benar-benar kehilangan suaranya. Perlahan-lahan burung juga akan kehilangan nafsu makan sehingga berat badannya berkurang.

Cara mengobati burung yang suaranya tidak jernih adalah dengan memberikan rebusan air daun sirih kepada burung. Selain itu, tumbuk daun lateng kemudian peras air dan teteskan ke mulut burung. Cara ini memang cukup sulit tapi bisa berhasil, lendir akan keluar dari tenggorokan burung murai batu sehingga suaranya akan mulai jernih.

Setelah melakukan cara ini sebaiknya tetap berikan rebusan dun sirih selama beberapa hari agar benar-benar sembuh. Suara buruk yang tidak jernih atau serak juga dapat terjadi karena burung dijemur terlalu lama di bawah sinar matahari, atau bisa juga karena mengonsumsi makanan yang tidak sesuai.

Jemur burung Anda setiap pagi sebelum matahari mulai menyengat, setelah itu letakkan di tempat yang teduh dan tidak berpapasan langsung oleh sinar matahari. Selain itu, makanan yang dikonsumsi oleh burung juga dapat berpengaruh. Biasanya makanan yang sudah tidak segar akan mempengaruhi kesehatan burung.

Akan lebih baik jika Anda memberikan serangga yang masih hidup agar lebih segar dan sehat.  Anda juga perlu memperhatikan udara di sekitar burung. Udara yang kotor seperti polusi kendaraan dapat menyebabkan penyakit ini pada burung murai batu.

Sama seperti manusia, burung juga membutuhkan udara yang bersih untuk bernafas. Agar burung aman dari gangguan suara serak, Anda dapat menambahkan madu pada makanannya setiap hari.Madu dapat membuat burung menjadi lebih sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit.

Mata Burung Murai Batu Membengkak

Pembengkakan pada mata awalnya tidak terlalu terlihat, setelah semakin parah barulah disadari adanya penyakit ini. Mata bengkak adalah jenis penyakit murai batu yang sering terjadi dan harus segera ditangani. Pembengkakan dapat terjadi karena beberapa macam seperti virus dan pola makan. Keunikan dari burung ini ketika diberikan terlalu banyak kandungan makanan seperti protein maka akan terjadi pembengkakan.

Salah satunya berasal dari pemberian makan serangga yang terlalu banyak. Burung memang membutuhkan asupan protein dari serangga, tapi jika kelebihan akan menyebabkan pembengkakan pada bagian mata. Jika sudah terjadi pembengkakan maka cara yang bisa dilakukan adalah mengurani takaran makanan serangga untuk burung, tapi jangan sampai terlalu sedikit. Porsi makan burung harus sesuai dengan kbutuhan gizinya setiap hari.

Sebaiknya bersihkan juga kandangnya untuk mengantisipasi jika mata burung murai batu bengkak karena virus. Namun, kalau sudah melakukan berbagai hal itu tapi mata semakin bengkak, segera bawa ke dokter hewan untuk melakukan cek lebih lanjut.

Kutu pada Bulu Burung

Masalah kutu sepertinya menjadi masalah yang tidak ada habisnya. Kutu dapat menyebabkan penyakit lainnya pada burung seperti infeksi kulit. Burung yang memiliki terlalu banyak kutu akan terus menggaruk bulunya dan mencabutinya hingga botak.

Bahkan kulit burung murai batu bisa ikut terluka karena sifatnya ini. Kulit yang terluka dan dibiarkan ini yang bisa menyebabkan infeksi yang lebih parah pada burung. Salah satu jenis penyakit murai batu ini harus segera dibasmi agar jumlah kutu tidak semakin banyak dan menyebabkan berbagai penyakit lainnya.

Cara membasmi kutu bisa dilakukan dengan mengganti kandangnya dengan yang baru karena bisa saja kutu menempel di kandang. Setelah itu, mandikan burung dengan air rendaman beras. Cukup semprotkan pada burung seperti proses memandikan burung biasanya.

Setelah itu, Anda harus memberikan obat kutu burung yang dapat dibeli di toko atau apotek hewan. Akan lebih baik jika Anda rutin memeriksa secara langsung apakah kutu pada burung murai batu sudah bernar-benar hilang. Kutu pada burung ini ukuran jauh lebih kecil dari kutu rambut manusia jadi Anda harus memeriksanya secara seksama. Jagalah kebersihan burung Anda agar kutu tidak menyerangnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *