ternyata ada 5 macam. Di mana kelima-nya sangat cocok untuk komoditi bisnis peternakan. Sejarah Kambing Etawa masuk Indonesia dimulai pada masa kolonial menjelang kemerdekaan, sekitar tahun 1930. Kala itu, baru satu jenis saja yang dikenal, yakni Kambing Etawa Jamnapari atau dikenal dengan nama Kambing Etawa Asli.
Saat itu, para pejabat kolonial Belanda membawa Kambing Jamnapari ke daerah Kaligesing, sekitaran Purworejo, Jawa Tengah. Kala itu, pemerintah Belanda memang sedang punya program mengembang-biakkan kambing ras super ini di tanah jajahannya.
Tapi naas, rupanya Jenis Kambing Etawa Jamnapari kurang bisa menyesuaikan iklim dan lingkungan Indonesia. Jadinya mulailah dimulai usaha kawin silang untuk mendapatkan spesies hibrida.
Kambing Jamnapari yang asalnya dari India pun dikawinkan dengan kambing ras lokal Jawa Randu. Spesies hibrida anakan Jamnapari dan Jawa Randu ini pun dikenal dengan nama Kambing Etawa Kaligesing.
Perawakannya sama saja seperti Jamnapari, bongsor dan tinggi. Hanya saja, si Kaligesing lebih mampu bertahan dengan kondisi cuaca dan lingkungan Indonesia. Angka harapan hidupnya pun tinggi.
Nah, itulah sekilas tentang sejarah jenis Kambing Etawa di Indonesia. Untuk lebih jelasnya mengenai pemaparan masing-masing, silahkan simak di bawah ini:
1. Jenis Kambing Etawa Jamnapari
Ini merupakan Jenis Kambing Etawa asli. Indukan ras asli yang asalnya dari India. Meskipun masih sama-sama berada di Asia, namun rupanya Jamnapari asli kurang bertahan dengan kondisi lingkungan Indonesia. Hasil panen susu maupun dagingnya tidak sebagus pas masih di India.
Makanya Kambing Jamnapari pun dipaksa kawin saja dengan kambing-kambing lokal Indonesia. Posisi si Jamnapari bisa menjadi perempuan maupun laki-lakinya. Dalam arti bisa memakai yang jenis kelamin cewek maupun cowok dari kambing jumbo ini.
2. Jenis Kambing Etawa Super
Kemudian yang sangat terkenal juga ada yang namanya Kambing Etawa Super. Pada dasarnya ini penyebutan yang sangat universal. Etawa Super bisa mengindikasikan Jamnapari. Namun juga bisa berupa kambing super hibrida, hasil silang dengan kambing lokal.
Tapi ada keunikan kenapa kambing ini dinamakan Jenis Kambing Etawa Super. Pasalnya, perawakannya benar-benar super gagah. Besar dan tinggi sekali. Tingginya bisa mencapai 120 cm lebih. Berat badannya bisa 100 kg. Sungguh mirip anak sapi saja.
3. Jenis Kambing Etawa Kaligesing
Inilah Jenis Kambing Etawa hibrida generasi pertama. Si Jamnapari pertama kali disilangkan dengan Kambing Jawa Randu atau disebut pula Kambing Kacang asal Purworejo, tepatnya di daerah Kaligesing. Tubuhnya besar sekali dan tampangnya sangat gagah rupawan.
Kambing Kaligesing biasanya sengaja diternak untuk jadi binatang peliharaan belaka. Jenis Etawa Kaligesing ini lebih sering diikutikan kontes kambing. Jenis kelaminnya yang ikut kontes biasanya yang laki-laki.
4. Jenis Kambing Etawa Senduro
Untuk Kambing Etawa Senduru sangat unik. Ia hidup di daerah Senduro, sebuah wilayah di kaki gunung Semeru Jawa Timur. Memang spesies Senduro ini adalah wujud keberhasilan para peternak dalam mengupayakan kawin silang unggulan.
Bagusnya lagi, Jenis Kambing Etawa Senduro ini punya kemampuan produksi susu paling melimpah. Makanya spesies ini sangat terkenal sebagai Kambing Perah. Kambing ini memiliki bulu dominan putih. Sangat jarang yang punya tanduk, seperti Kaligesing. Tingginya bisa mencapai 110 cm.
5. Jenis Kambing Etawa PE (Peranakan Etawa)
Istilah Kambing PE pasti sudah tidak asing lagi di kalangan peternak kambing. Ini merupakan Jenis Kambing Etawa peranakan hibrida. Hasil silang ras asli Jamnapari dengan ras lainnya. Kambing PE jadi istilah yang universal, jadi semua jenis Etawa hibrida bisa disebut sebagai PE.
Keunggulan jenis kambing ini ada pada daya tahan tubuhnya yang tinggi. Produksi susunya melimpah. Dan punya badan yang raksasa. Jadi walaupun hibrid, namun sifat bawaan indukannya si Jamnapari, tetap terbawa secara genetik.