5 Jenis Cacing yang Siap Rugikan Peternak Sapi, Kerbau dan Kambing, Begini 2 Cara Mengobati dan Mencegahnya!

5 Jenis Cacing yang Siap Rugikan Peternak Sapi, Kerbau dan Kambing, Begini 2 Cara Mengobati dan Mencegahnya!

Meski Tak membunuh langsung 7 jenis cacing ini siap rugikan peternak sapi, kerbau dan kambing. Nematodosis adalah penyakit yang timbul akibat adanya investasi oleh cacing gilik atau Nematoda.

Cacing ini berada dalam alat percernaan (gastrointestinal) dan merampas sari makanan yang dibutuhkan oleh induk semang (hospes), menghisap darah dan cairan tubuh, serta memakan jaringan tubuh.  Disamping itu berbagai reaksi tubuh dapat pula timbul akibat toksin ( racun) yang dihasilkan oleh cacing ini.

Gangguan gangguan yang timbul akibat investasi cacing Nematoda umumnya tidak menyebabkan kematian, namun ternak menjadi kurus, pertumbuhannya terhambat, dan kondisi tubuhnya terganggu sehingga memudahkan timbulnya penyakit lain. Ternak yang menderita nematodosis boleh dipotong dan dagingnya dapat dikonsumsi.

Pada umumnya penularan melalui makanan atau minuman yang tercemar oleh telur atau larva cacing yang infektif. Ada juga penularan melalui penembusan kulit oleh larva (misalnya: Bunostomum sp.) . Sampai saat ini telah diketahui meliputi kurang lebih 50 jenis, namun beberapa jenis saja yang mempunyai arti ekonomi yang penting antara lain:

  1. Cacing gelang

Ascaris vitulorum (Neoascaris  vitulorum, Toxocara vitulorum), cacing ini hidup didalam usus halus. Infeksi karena cacing ini sering terjadi menjelang kelahiran pedet. Infeksi yang terjadi pada pedet sangat serius, sedangkan untuk sapi yang tua lebih tahan terhadap infeksi.

Tanda tanda sering dijumpai pada anak sapi umur 2 sampai 20 minggu, dengan tanda tada sebagai berikut :

– Ternak mengalami diare, kotorannya tercium bau asam butirat.

– Tidak ada nafsu makan, kulit kering, bulu berdiri dan ternak menjadi kurus.

– Apabila  terjadi  komplikasi  dengan  penyakit  lain  ternak  mengalami kematian

  1. Cacing bungkul

Oesophagostomum spp. Larva cacing ini membentuk bungkul di usus halus dan usus besar, tetapi bentuk dewasa hanya terdapat diusus besar.

Gejala yang ditimbulkan cacing bungkul seperti:

– Adanya bungkul bungkul didalam colon.

– Nafsu makan turun, kurus.

– Diare,  tinja  berwarna  hitam,  lunak  berlendir  dan  kadang  kadang terdapat darah segar.

– Ternak kelihatan anemia, busung.

  1. Cacing kait (Bunostomum spp/Agriostomum spp). Cacing kait ini menyerang usus halus sapi, domba dan kambing. Pada sapi disebabkan oleh B. phblebotomum.

Gejala yang ditimbulkan cacing kait (Bunostomum spp/Agriostomum spp) seperti:

– Cacing ini menempel pada dinding usus sangat kuat dengan gigi gigi yang tajam serta memakan jaringan serta mengisap darah sehingga timbul anemia.

– Nafsu makan turun, kurus, kulit kasar dan bulu kusam.

– Kadang kadang ditemukan busung di bawah rahang (bottle jaw).

– Diare berwarna coklat tua dan tinjanya lunak.

  1. Cacing lambung (Haemonchus spp atau Micistocirrus spp) yang paling dikenal adalah Haemonchus contortus, menyerang sapi, kambing dan domba. Cacing ini dijumpai di abomasum. Oleh karena itu sering disebut sebagai cacing lambung.

Gejala yang ditimbulkan cacing lambung seperti:

– Karena cacing  ini  berlokasi di lambung, maka gejala gejala diare jarang terjadi.

– Busung di bawah rahang bawah (bottle jaw).

  1. Cacing rambut (Trichostrongylus spp atau Cooperia spp) cacing ini dijumpai di usus halus, kecuali Trichostronylus axei dijumpai di lambung. gejala yang ditimbulkan adalah cacing rambut hewan Kurus dan diare berwarna hijau kehitaman

Cara mudah mencegah hewan ternak sapi, kerbau dan kambing agar tidak terkena cacing gilik

– Sanitasi kandang yang baik.

– Pemberian pakan yang berkualitas dan cukup jumlahnya.

– Menghindari kepadatan ternak dalam kandang.

– Pemisahan antara ternak dewasa dengan muda.

– Menghindari tempat tempat yang becek.

– Pemeriksaan kesehatan ternak dan pemberian obat cacing secara teratur.

Pengobatan dapat melalui kimia maupun tradisional, berikut 2 cara pengobatan hewan ternak sapi, kerbau dan kambing yang terkena cacing melalui dan kjimia dan tradisonal.  Pengobatan ascariasis pada anak sapi dapat dilakukan pada umur 2 – 3 minggu, kemudian diulangi 2 – 3 kali dengan selang waktu satu tahun.

Pengobatan massal dilakukan 3 minggu setelah datangnya musim hujan, kemudian diulangi dengan selang waktu 6 minggu sampai permulaan musim kemarau.

Pengobatan kimia terhadap penyakit cacing gastrointestinal dapat diberikan dengan obat obat sebagai berikut:

Tetramison (bahan aktif: Tetramisole HCl), dengan dosis:

Sapi:  10 mg/ Kg BB dan kambing/ domba: 7,5 mg/ Kg BB, diberikan secara IM/ SC.

Sapi : 15 mg/ Kg BB dan kambing/ domba : 12 mg/ Kg BB, diberikan peroral ( melalui mulut ).

Pipedon  (bahan  aktif:  Piperazine),  dosis  :  220  mg/  Kg  BB, diberikan secara peroral (per tablet untuk berat badan 6 – 10 Kg).

Phenothiazine, dosis:

Sapi: 10 – 60 gram/ 50 Kg BB. (peroral).

Kambing/ domba: 12,5 – 50 gram/ 50 Kg BB (peroral).

Panacur (bahan aktif: Febendazole), dosis:

Sapi: 7,5 mg/ Kg BB (peroral).

Kambing/ domba: 5 mg/ Kg BB (peroral).

Ivomec (bahan aktif: Ivermectin), dosis:

Sapi, kerbau, kambing dan domba: 200 mg/ Kg BB.

Monil (bahan aktif: 1.125 mg Albendazole/ bolus), dosis:

Sapi dengan berat badan > 75 Kg: 0.5 bolus.

Sapi dengan berat badan 75 – 150 Kg: 1 bolus.

Sapi dengan berat badan 150 – 300 Kg: 2 bolus.

Sapi dengan berat badan 300 – 450 Kg: 3 bolus

Sapi dengan berat badan 450 – 600 Kg: 4 bolus.

Pengobatan secara tradisional sebagai berikut :

1.Tepung buah pinang dicampur dengan nasi hangat, dikepal kepal, kemudian dipaksakan untuk dimakan oleh ternak. Biji pinang segar digiling, ditambah air 1 gelas.

Diberikan setiap hari sampai sembuh.

  1. Haluskan daun tembakau, kemudian dicampur dengan 1 gelas air, diminumkan sehari sekali sampai sembuh
  2. Daun kelor yang sudah tua dibakar, kemudian abunya dicampur air dan diminumkan. Pengobatan diulang 1 minggu kemudian.
  3. Tiga lembar daun pepaya dihaluskan, kemudian dicampur dengan 1 gelas air dan 1 sendok teh  garam.  Diberikan setiap hari sampai sembuh.
  4. Daun waru segar (secukupnya) dihaluskan, kemudian ditambahkan 1 sendok daun teh, campur dengan air. Diberikan setiap hari sampai sembuh. Daun jambu dihaluskan, ditambah air secukupnya, kemudian diberikan kepada ternak sehari sekali sampai sembuh.

Demikian, Cara mengobati dan menjegah 7 jenis cacing yang siap menyerang sapi, kerbau dan kambing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *