Bagi Anda pecinta ayam hias pasti tidak asing lagi dengan ayam yang memiliki suara panjang layaknya orang yang sedang tertawa, dia-lah ayam ketawa. Baru-baru ini ayam ketawa menjadi primadona bagi para pecintanya karena dianggap memiliki suara khas seperti orang yang sedang tertawa.
Ayam hias yang konon berasal dari Bugis ini dikenal memiliki suara kokok yang mirip dengan orang tertawa. Dari segi dan warnanya, fisik ayam ketawa sama seperti ayam lainnya. Namun, yang membedakannya adalah suara yang dikeluarkan ayam ini.
Ayam ketawa yang pada awal mulanya populer di kawasan Kabupaten Sidrap, kini laris manis di pasar pecinta ayam hias. Bahkan, ayam ini dibanderol dengan harga yang cukup mahal.
Sama halnya dengan ayam lain, ayam ketawa mempunyai beberapa warna. Berikut ragam warna ayam ketawa.
- Kaliabo (perpaduan hitam dan jingga)
- Korro (kuning keemasan dan hitam)
- Bakka (dominan putih diselingi cokelat atau hitam)
- Balibi (cokelat keemasan)
- Barumpung, dan Bulu Ara.Ayam Ketawa
Pemeliharaan ayam ketawa sama seperti ayam atau unggas lainnya. Berikut cara memelihara ayam ketawa.
- Bersihkan kandang secara berkala/rutin. Hal ini dilakukan agar ayam merasa senang dan nyaman.
- Mandikan minimal 3 hari sekali agar ayam selalu merasa segar dan nyaman.
- Jemur ayam setiap pagi selama 30 menit.
- Biarkan ayam bertengger pada tempat yang disediakan.
Pada saat ayam berkokok, rekam dan putarkan agar ayam tersebut merasa bahwa ada ayam yang lain di sekitarnya. Dengan begitu, ayam akan sering berkokok sebagai tanda kehadiran dirinya.
Jangan lupa untuk rajin memberikan ramuan jamu khusus ayam ketawa. Ramuan tersebut terdiri atas jahe, madu, tomat, dan bayam. Cara pembuatannya, rebus tomat dan bayam hingga mendidih, kemudian dinginkan, lalu blender bersama jahe dan madu. Berikan racikan jamu tadi pada ayam. Masukkan jamu ke suntikan yang sudah disterilkan dan dibuang jarumnya, lalu masukkan ke mulut ayam tersebut. Satu hari setelah diberi jamu, beri makan berupa jangkrik sebanyak 10 ekor.