Memelihara hewan ternak bisa memberikan keuntungan finansial yang cukup menjanjikan. Namun, tidak boleh dilakukan sembarangan. Jika tidak dirawat dengan baik, hewan ternak dapat terkena penyakit dan menularkan pada manusia.
Ada beragam jenis hewan ternak yang banyak dipelihara di Indonesia. Beberapa yang cukup populer antara lain sapi, kambing, kerbau, ayam, itik, burung, ikan, dan babi. Hewan ternak mungkin memang menjanjikan keuntungan, tapi juga bisa menjadi sumber penyakit jika tidak dirawat dengan baik.
Penyakit Hewan Ternak
Unggas merupakan salah satu jenis hewan ternak yang banyak dipelihara masyarakat Indonesia. Meski menjanjikan keuntungan atau bisa dikonsumsi, Â unggas ternyata merupakan salah satu jenis hewan ternak yang dapat menimbulkan penyakit. Selain itu, sapi, kambing, dan babi juga merupakan hewan ternak yang sering menularkan penyakit pada manusia.
Berikut adalah beberapa penyakit yang umum ditularkan dari hewan ternak pada manusia:
- Flu burung
Flu burung atau dikenal juga dengan nama avian influenza adalah infeksi yang disebabkan oleh virus yang menyebar antar unggas. Salah satu jenis virus flu burung, H5N1, adalah jenis yang sangat mematikan bagi burung, manusia, dan mamalia lainnya. Virus ini menyebar melalui kontak langsung dengan unggas, baik dari kotoran atau cairan unggas; menghirup udara yang mengandung virus; virus di udara atau air menempel di mata, hidung, atau masuk ke mulut manusia; dan juga karena membersihkan daging unggas.Penularan dari konsumsi daging unggas yang dimasak hingga matang tidak pernah terjadi. Sementara penyebaran virus ini antar manusia, jarang sekali ditemukan. Gejala akibat terinfeksi flu burung pada manusia bisa sangat beragam. Awalnya akan muncul gejala seperti sakit flu biasa, tapi akan berkembang menjadi gangguan pernapasan berat yang bisa mematikan.
- Brucellosis
Penyakit brucellosis biasanya menyerang hewan ternak, seperti kambing dan sapi. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Brucella. Penularannya kepada manusia dapat terjadi melalui produk hasil hewan ternak yang sudah terkontaminasi dan kemudian dikonsumsi oleh manusia.Menghirup udara yang sudah terkontaminasi dengan bakteri ini, atau melakukan kontak langsung dengan hewan ternak yang terinfeksi, juga dapat tertular penyakit ini. Bakteri Brucella dapat keluar dari tubuh sapi atau kambing melalui susu, urine, cairan plasenta, dan cairan lainnya dari tubuh hewan ternak.Jika tertular, gejala yang muncul antara lain tubuh merasa lemas, pusing, berat badan turun, nafsu makan menurun, sakit punggung, seluruh sendi tubuh terasa sakit, demam, menggigil, dan berkeringat di malam hari. Pada pemeriksaan biasa ditemukan pembesaran organ hati dan limpa.
- Taeniasis/sistiserkosis
Taeniasis merupakan infeksi usus. Kondisi ini disebabkan oleh cacing pita dewasa yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui konsumsi daging sapi atau daging babi yang kurang matang, atau bahkan mentah. Kondisi daging seperti ini masih terdapat bentuk kistik yang berisi larva cacing pita.Larva kistik yang masuk ke dalam tubuh manusia akan berkembang biak di otot, kulit, mata, dan sistem saraf pusat. Penderita taeniasis akan mengeluarkan telur cacing melalui tinja yang kemudian dapat mengontaminasi lingkungan.
Telur cacing yang tertelan dapat berkembang di susunan saraf pusat pada otak (neurosistiserkosis) dan mengakibatkan epilepsi, meski sebelumnya penderita tidak memiliki riwayat epilepsi. Penyakit ini ditandai dengan kejang-kejang, sakit kepala berlebihan, demensia, meningitis, kebutaan, atau hidrosefalus.
Agar Anda dapat mengambil manfaat memelihara hewan ternak dengan maksimal, tekan risikonya dengan menjaga kebersihan dan kondisi hewan ternak. Berikanlah vitamin dan periksakan kesehatan hewan ternak secara rutin, guna mencegah munculnya penyakit.