Kebiasaan cara ternak ayam tradisional di perkampungan pada umumnya adalah peternak membuat kandang sekedarnya, memberi pakan seadanya hingga membiarkan ayam berkeliaran bebas. Padahal jika mau beternak dengan serius, bisa mendapat hasil menjanjikan.
Untuk bisa berhasil, maka terdapat beberapa aspek yang harus dikuasai oleh peternak, yakni dari proses produksi hingga pemasaran.
“Siapa tahu ada yang mau beternak ayam kampung? Nah, bagi kalian yang mau memulai dan menjadi peternak ayam yang sukses, ada beberapa hal mendasar yang harus diperhatikan,” tulis keterangan Instagram @kementerianpertanian, Jakarta, Kamis (15/10/2020).
1. Pengadaan bibit atau anak ayam
Untuk peternakan yang efektif, anak ayam bisa didapat dengan membeli DOC (Day Old Chicken) atau anak ayam yang baru menetas. Lalu, menggunakan cara dengan menetaskan sendiri menggunakan mesin penetas.
2. Pemilihan jenis kandang ayam
Hal selanjutnya yang perlu disiapkan adalah kandang. Jenis atau model kandang yang umumnya dipakai para peternak ayam kampung ada tiga macam yakni sistem ren, postal dan baterai.
3. Perawatan
Dalam perawatan ini, peternak harus menyiapkan pakan ternak berkualitas baik dan obat-obatan alami atau obat kimia.
Untuk menekan biaya produksi, perlu menyiapkan pakan ternak alami, seperti dedak dan sayuran seperti daun pepaya atau daun lamtoro yang sudah lazim dipakai peternak karena kandungan nutrisi dan zat lain yang berguna bagi kesehatan ayam.
4. Pemasaran
“Bagian akhir yang menunjang kesuksesan anda dalam beternak ayam kampung adalah pemasaran. Akan lebih efektif jika anda menjualnya ke pelanggan langsung, misalnya dengan pengusaha rumah makan dan sebagainya yang membutuhkan daging ayam dalam kegiatan usahanya.
semoga bermanfaat!!!